6. Berbeda  dengan Gerd Ludemann tersebut di atas, banyak ahli yang menerima dan  mensyukuri kebangkitan Yesus tersebut. Kita dapat menyebut sejumlah nama  ahli atau 'raksasa' teologia yang menerima kebangkitan Yesus Kristus  tersebut.
Sebagai contoh adalah seorang teolog besar dan terkenal dari  Inggris, N.T, Wright. Dalam bukunya setebal bantal itu dia menegaskan  bahwa kebangkitan Kristus yang bersifat tubuh merupakan pusat iman dan  perilaku dari orang Kristen mula-mula. (The Resurrection of the Son of  God, 685).
 7. Demikian juga, William Lane Crage pada kesempatan  debat terbuka dengan Gerd Ludemann, tanggal 18-9-1997, di St Thomas More  Society of Boston College, menegaskan bahwa laporan keempat Injil dapat  dipercaya (Assessing the New Testament Evidence for the Historicity of  the Resurrection of Jesus).
Bahkan, seorang non Kristen Yahudi -yang  ahli dalam Perjanjian Baru- yaitu Pinchas Lapide dalam bukunya The  Resurrection of Jesus: A Jewish Perspective telah menyatakan bahwa dia  percaya bahwa Yesus dari Nasaret bangkit secara tubuh dari maut.Â
 8. Jika demikian halnya, apa makna kebangkitan tersebut bagi kita orang  percaya? Barangkali, seorang anggota jemaat yang cukup kritis dapat  bertanya, "Sekiranya Yesus benar-benar dibangkitkan, apa hubungannya  dengan saya? Toh, yang bangkit adalah Kristus, dan bukan saya".
Untuk itu,  kita dapat mengutip kalimat Yesus sendiri sebelum kematian dan  kebangkitanNya. "Karena Aku hidup, dan kamupun akan hidup" (Yoh.14:19b). Â
 9. Jadi, dari pernyataan Yesus tsb jelas sekali adanya hubungan  yang erat antara kebangkitan Yesus dan kebangkitan orang percaya.  Sebagaimana rasul Paulus juga menegaskan bahwa Yesus menjadi yang  pertama bangkit, "Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang  menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya" (1Kor.15:23).Â
 10.  Perlu kita perhatikan bahwa sekalipun di dalam agama-agama lain kita  menemukan ajaran yang kelihatannya sama dengan Kekristenan, namun  dalam  hal kebangkitan, ada perbedaan yang sangat mendasar. Di mana  perbedaannya?
Memang agama lain juga mengajarkan tentang adanya  keselamatan dan kebangkitan orang mati. Artinya, agama lain juga  mengajarkan adanya kehidupan setelah kematian. Tetapi yang menjadi  pertanyaan besar adalah siapakah dari mereka yang telah bangkit?
Siapakah dari pendiri-pendiri agama tsb yang telah bangkit? Jawabnya,  tidak ada. Jika belum ada yang bangkit, lalu apa dasarnya umat dari  agama-agama tsb mengimani dan berharap kepada kebangkitan setelah  kematian?Â
 11. Bagaimana dengan kekristenan? Kebangkitan bukan  sekedar ide, tetapi fakta dan realita. Kritus telah bangkit. Itulah  sebabnya kita mengerti bahwa rasul Paulus menuliskan berita kebangkitan  itu merupakan hal yan sangat penting, (1Kor.15:3-4), di mana hal itu  menjadi dasar yang kokoh dan jaminan pasti  bagi kebangkitan orang  percaya (ay.12 dstnya).