Mohon tunggu...
Malikah Al-Ma'munah Musmari
Malikah Al-Ma'munah Musmari Mohon Tunggu... -

Kesuksesan tidak dimulai dengan kesempurnaan, tetapi kesempurnaan dimulai dengan melakukan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sepercik Tinta untuk Sang Pena

8 Mei 2013   01:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:56 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13680293181727054722

Lembar itu,... Ya.  Aku mengerti. Tentang tinta yang kau torehkan. Tentang sajak yang kau rangkai. Abjad demi abjad. Kalimat demi kalimat. Paragraf demi paragraf. Untuk melangkah pada sajak berikutnya tentu engkau membutuhkan tinta yg tepat. Mungkin ada, bahkan banyak tinta yg sudah terpercik, namun mungkin juga kau sengaja menghapusny, karna -sekali lg- mungkin tinta itu bukan membantu menorehkan sajak yang kau harapkan, malah merusaknya. Sehingga kau pun cepat2 untuk menghapusnya. Atau engkau sendiri yang belum mengerti jauh tentang tinta itu? Memang, tinta itu tidak sebaik tinta yang ada pada dirimu wahai pena.... namun tinta yang telah melekat pada pena itu tak lelah untuk menjadi lebih baik. Sehingga dapat menorehkan pula dgn tinta terbaiknya...percikan tinta yang mencoba berjalan dari huruf ke huruf. Dari lembar ke lembar berikutnya. Dari satu buku ke buku yang lain. Semata untuk menambah kualitas tintanya. Namun jika tinta itu tidak menemukan sang pena yang menjadi do'anya. Semoga Tuhan memberikn jalan yg terbaik untuk kau -sang pena- menemukan... tinta yang menjadi harapanmu... Wahai pena....

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun