Mohon tunggu...
Malikah Al-Ma'munah Musmari
Malikah Al-Ma'munah Musmari Mohon Tunggu... -

Kesuksesan tidak dimulai dengan kesempurnaan, tetapi kesempurnaan dimulai dengan melakukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kala Itu...

2 September 2013   15:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:29 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semua yang terjadi seperti debur ombak laut seberang

Kadang menyapu ketenangan karangnya..

Ketika angin dengan semilir mencipta riak-riak kecil

Kadang menjadi panorama alam yang kian mencipta kesejukan..

Setiap hal tentangnya membuat hidupku

kadang menjadi indah,

kadang menjadi biasa saja,

kadang menjadi penuh angan,

kadang juga belajar untuk ikhlas,

kadang belajar tentang lagu-lagu hidup,

kadang juga berlatih untuk menerima kemungkinan apapun,

kadang juga menjadi serba salah.

Seiring berjalannya waktu pasti kan mengerti lika-liku hidup.

Mengenal seorang yang telah melukis senyuman di wajahku

bahkan tak lepas dari angan tentangnya itu telah menguji keimanan diri

Mengikuti rindu untuk mencari penawarnya

atau membiarkannya bersemayam dalam relung hati yang paling dalam itu adalah pilihan.

Namun memilih pilihan itu ingatlah iman dan ilmu yang melekat dalam diri.

Seberkas pandangan yang terpancar jauh

menangkap sosok yang kembali membuat jantung berdegup tak mengikuti iramanya.

Kutundukkan pandanganku

Mencoba menata hati untuk tetap tenang

Ya Allah.. maafkan hamba.. tapi tolong jagalah hamba.. jangan tinggalkan hamba..

aku lebih tidak sanggup lagi jika jauh dari Engkau dari pada aku jauh dari dia

jika dia jauh bahkan sirna, aku selalu punya Engkau yang Maha Tahu akan terbaik untukku..

tetapi jika Engkau yang jauh, aku tak tahu harus lari kemana untuk mencari senyum ridla-Mu

Senyumannya memang berarti bagiku

tapi senyum-Mu lah yang mengatur jalanku memperoleh senyumnya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun