Mohon tunggu...
Lucy Supratman
Lucy Supratman Mohon Tunggu... -

An ordinary woman who has an extraordinary life

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selamat Jalan Selama-lamanya. Kami Sekeluarga Ikut Berduka Cita

7 Mei 2012   05:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:36 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bertaubat nasuha, karena allah masih mempercayakan sisa usia kita yang sehat ini untuk bersimpuh memohonkan ampunan bagi segala dosa dan kesalahan kita yang disadasri maupun tak disadari.  Manusia bukanlah makhluk sempurna.  Manusia adalah makhluk yang tak pernah puas.  Seperti sabda Rasulullah SAW, “Sekiranya anak cucu Adam memiliki dua lembah emas niscaya dia tetap masih menginginkan lembah emas yg ketiga, & sekali-kali tidak akan penuh mulut anak cucu Adam kecuali tanah, & Allah menerima taubat bagi orang yg bertaubat” [HR Bukhari & Muslim]

Saat manusia menemui ajalanya, maka tertutuplan pintu taubatnya.

Alloohummaghfir li Ibu Neni warfa' darajatahuu fil mahdiyyiin wakhlufhu fii aqibihii fil ghaabiriin waghfir lanaa walahuu yaa rabbal aalamiin wafsah lahuu fii qabrihi wa nawwir lahuu fiihi.

Ya Allah ampunilah Ibu Neni angkatlah derajatnya dlm kelompok orang yg mendapat petunjuk berilah penggantinya s sdh kepergiannya menyusul orang yg telah berlalu, ampunilah kami & dia , wahai Tuhan alam semesta berikanlah dia kelapangan di dalam kuburnya & terangilah dia di dlm kuburnya. Amin.

Semoga Allah memberikan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan.  Saya, atas nama keluarga Bapak Wawan Supratman dan Ibu Pupu Pujaningsih ikut berbela sungkawa.

Ditulis oleh Lucy Pujasari Supratman setelah menerima kabar dari Cindy Septiriandi melalui telfon seluler.  (Pukul 3 Shubuh, tanggal 7 Mei 2012).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun