Bertaubat nasuha, karena allah masih mempercayakan sisa usia kita yang sehat ini untuk bersimpuh memohonkan ampunan bagi segala dosa dan kesalahan kita yang disadasri maupun tak disadari. Manusia bukanlah makhluk sempurna. Manusia adalah makhluk yang tak pernah puas. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Sekiranya anak cucu Adam memiliki dua lembah emas niscaya dia tetap masih menginginkan lembah emas yg ketiga, & sekali-kali tidak akan penuh mulut anak cucu Adam kecuali tanah, & Allah menerima taubat bagi orang yg bertaubat” [HR Bukhari & Muslim]
Saat manusia menemui ajalanya, maka tertutuplan pintu taubatnya.
Alloohummaghfir li Ibu Neni warfa' darajatahuu fil mahdiyyiin wakhlufhu fii aqibihii fil ghaabiriin waghfir lanaa walahuu yaa rabbal aalamiin wafsah lahuu fii qabrihi wa nawwir lahuu fiihi.
Ya Allah ampunilah Ibu Neni angkatlah derajatnya dlm kelompok orang yg mendapat petunjuk berilah penggantinya s sdh kepergiannya menyusul orang yg telah berlalu, ampunilah kami & dia , wahai Tuhan alam semesta berikanlah dia kelapangan di dalam kuburnya & terangilah dia di dlm kuburnya. Amin.
Semoga Allah memberikan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan. Saya, atas nama keluarga Bapak Wawan Supratman dan Ibu Pupu Pujaningsih ikut berbela sungkawa.
Ditulis oleh Lucy Pujasari Supratman setelah menerima kabar dari Cindy Septiriandi melalui telfon seluler. (Pukul 3 Shubuh, tanggal 7 Mei 2012).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H