Taktik ASEAN Economic Community
AEC adalah salah satu perjanjian yang di ciptakan oleh Forum regional ASEAN,semua negara anggota ASEANÂ bersiap-siap untuk menghadapi perjanjian ini, yang didalam artian masyarakat yang mengerti taktik di dalam perjanjian ini bisa disebut perang integritas. Perang ini kita menunggu siapa yang keluar menjadi pemenang sebagai negara dengan kekuatan terbesar baik di bidang ekonomi,sosial ataupun politiknya dan siapa lagi negara yang akan keluar menjadi a loser yang kalah di dalam peperangan ini yaitu negara yang hanya bisa di kontrol dan di atur, pertumbuhan ekonomi negara itu di pegang oleh negara luar negera pemenang yang bisa kita kenal sebagai perusahaan asing multinational corporation. Free trade adalah 2 kata yang bisa menjadi kesempatan tapi juga menjadi bencana bagi negara yang tidak mampu bersaing, 2 kata ini sangat di sukai oleh negera penjajah negara lemah untuk bisa show kepada dunia betapa hebatnya mereka untuk mengontrol pasar,memegang kunci pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Bisa kita lihat bagaimana Singapore menyiapkan senjata pemungkas untuk mempersiapkan perang pasar ini beberapa saat lagi kita bisa lihat bagaimana nantinya perusahaan local kita akan kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan luar negeri yang akan mengontrol habis product-product Indonesia.
ASEAN Economic Community adalah cara terbaik dan paling nyata yang di pikirkan oleh ASEAN Community untuk menunjukkan ke dunia eksistensi dari ASEAN sebagai regional organisasi, kita bisa lihat upaya ASEAN untuk mengalahkan European Union bahkan beruapaya untuk menjadi lebih besara dari European Union karena itu mereka berusaha keras membuat berbagai inovasi dalam bidang ekonomi,politik ataupun social. Dan sekarang gengsi ASEAN menjadi tinngi membuat ASEAN Economic Community pada tahun 2015. Mungkin ini adalah cara terbaik yang di pikirkan oleh ASEAN untuk menunjukkan tanduknya ke negara-negara lain di dunia.
Kita tidak dapat menghindarai ASEAN Economic Community, yang harus kita lakukan sekarang adalah belajar, bahasa inggris sebagai bahasa utama mungkin menjadi masalah untuk Indonesia yang industry-industri kecil tidak terlalu menguasai bahasa inggris tetapi mungkin benar peluang yang tidak bisa di ambil tetapi tidak bisa di hindari juga akan menjadi malapetaka karena ketidaksiapan bangsa Indonesia.
ASEAN + 3 termasuk Korea Selatan,Jepang dan CIna mungkin sangat menunggu hal ini, mengurangi biaya perdagangan lintas batas, gampangnya akses ke negara-negara ASEAN karena tidak di anjurkan pembuatan VISA,pembangunan ekonomi yang adil, bea masuk rendah dan pengembangan pasar tunggal. Semua hal ini merupakan kontributor positif terhadap peningkatan jumlah wisatawan regional untuk kedua tujuan bisnis dan, dan integrasi yang lebih besar antara perusahaan yang beroperasi secara internasional. Ini juga akan meningkatkan jumlah tourist peningkatan pendapatan negara terhadap kedatangan wisatawan asing dan juga berpengaruh terhadap penyebaran budaya negara Indonesia tetapi balik lagi kesiapan Indonesia masih perlu di pertanyakan.
Bagaiamanapun kita bisa lihat secara nyata bagaimana ASEAN memiliki tujuan tersendiri membawa ASEAN dengan program ASEAN Economic Community itu bisa memperlihat kuatnya ASEAN di mata internasional di bidang ekonomi maupun politik,bisa lebih mematangkan diri bukan hanya menjadi regional forum tapi akan mempengaruhi kepercayaan negara lain terhadap ASEAN.
Biasa kita lihat dari bagaimana hasil yang kita dapat dari ACFTA ( ASEAN China Free Trade Agreement ) produk-produk made by Cina mendominasi pasar Indonesia, bahkan produk-produk asli Indonesia tergeser dari pasar traditional sendiri. Penulis sendiri waktu melakukan tour ke Cina ke pasara traditional mereka tidak melihat d0ominasi produk-produk Indonesia di Cina jadi kita bisa tahu hasil yang di dapat bahwa sekali Indonesia membuka peluang menerima perdagangan bebas Indonesia selalu menjadi the loser not the winning.
Oleh
Juniar Laraswanda Umagapi
Pengamat Politik Internasional
+6285298006655
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI