Mohon tunggu...
Qinimain Zain
Qinimain Zain Mohon Tunggu... profesional -

Scientist & Strategist (QPlus Management Strategies - Consultant)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masalah (Kedaluwarsa Metode Penelitian) Indonesia

9 Juli 2016   13:07 Diperbarui: 16 Juli 2016   18:04 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu pengamatan terhadap literatur subtantif berdasarkan data penelitian sosial akan menunjukkan bahwa indeks jauh lebih sering digunakan ketimbang skala. Namun ironisnya literatur-literatur metodelogi penelitian yang mengupas tentang konstruksi indeks tergolong sedikit, itu pun jika ada, sementara pembicaraan tentang konstruksi skala berlimpah. Terdapat dua alasan mengapa perbedaan ini bisa terjadi.

Dalam memilih item untuk index, kita juga harus memperhatikan jumlah varian yang tersedia (119)... Ingat tujuan utama dari kontruksi indeks, yaitu untuk membangun sebuah metode pengklasifikasian subyek berkenaan dengan beberapa variabel (127)... Untuk menunjukkan (mendemontrasikan) keberhasilannya, harus ada validasi indeks (137). Langkah pertama dalam validasi indeks ialah suatu validasi internal yang disebut dengan analisis item... Jika indeks tersebut dengan seksama dirancang melalui suatu pengujian hubungan bivariat dan multivariat diantara beberapa itemnya, maka langkah ini seemstinya akan menegaskan validitas indeks tersebut...Jika item dalam pertanyaan tidak memberikan kontribusi apapun pada kekuatan indeks, maka item tersebut sebaiknya dikeluarkan (138). Hampir setiap perancang indeks suatu ketika harus berhadapan dengan kesalahan nyata pada item-item eksternal dalam melakukan validasi suatu indeks. Jika analisis item internal menunjukkan hubungan yang inkonsisten antara iten-item yang dimasukkan ke dalam indeks dengan indeks itu sendiri, berarti ada yang salah dengan indeks tersebut (Earl Babbie, 2006: 140-141).

Paradigma Baru Milenium III: Metode Penelitian: Indeks dan Skala (Bahasan bandingan ringkasan BAB 1 TEORI DAN PENELITIAN (Hal 1-58). BAB 3 INDEKS DAN SKALA (110-161) (Earl Babbie, 2006).

Dalam melakukan apa pun, ketika langkah awal atau dasar keliru atau salah, maka apa yang dihasilkan meragukan, bahkan bisa berakibat buruk. Itu juga terjadi ketika melakukan penelitian. Dan, masalah sangat jelas dari awal buku ini: Disiplin-disiplin (ilmu) sosial diragukan sebagai ilmu, karena banyak hanya deskripsi, belum sistematis atau teratur. Termasuk bahasan mengenai indeks dalam pengukuran penelitian.

Dalam Paradigma Baru Milenium III, sangat jelas mengenai ukuran indeks dan skala pada TQZ Scientific System of Science (2000, Diagram): Kedua, Total Quality Control, S(core), Angka: Physical Order – Metric Unit, Reference Frame of Benchmark Standard. Tiga standar satuan ukuran utama adalah Z(ain) untuk Sempurna, Q(uality) untuk Kualitas, dan D(ay) untuk Hari kerja. Z(ain) berupa TQZ Index Level, Q(uality) TQZ Scale Phase dan D(ay) TQZ Position Base.

Sempurna atau Z(ain) berupa TQZ Index Level,tak lain adalah (5 fungsi) multivariat dari TQZ Niaminiq apa pun (lihat, Science Valley 76: (Kedaluwarsa Efesiensi Pikiran Otak) Indonesia), atau lima fungsi The Many Elements of Definition pada TQZ Philosophy of Definition (lihat, Science Valley 24: (Kedaluwarsa Sistem Definisi Ilmiah) Indonesia.Misal, sangat jelasTQZEducation Science Skill Development: TQO Learning (Employee), TQC Discusing (Supervisor), TQS Precenting (Manager), TQI Processsing (Senior Manager), dan TQT Deriving (Director) atau TQZ AdministrationFunction: TQO Enterprise, TQC Finance, TQS Marketing, TQI Information, dan TQT People. Artinya, item-item fungsi indeks dalam paradigma lama yang tidak (tetap) teratur jumlah variat dan kacau susunan serta hubungan antar item penelitian, sudah teratur (sistematis) dalam paradigma baru. Paradigma baru juga untuk melakukan penelitian item lebih dalam dengan membagi setiap item dengan TQZ Scale Phase nilai 1Q, 2Q, 3Q, 4Q dan 5Q, yang semuanya membentukTQZ Biomanagement Matrix 5x5 (5 indeks x 5 skala).

Yang lain, item bivariat atau dua fungsi ekstrim seperti mempertentangkan liberal dan konservatif, berpikir vertikal dan lateral, barat dan timur, hitam dan putih, yes or no adalah tidak tepat. Kenyataannya selalu ada Or di antara Yes dan No. Di dalam paradigma baru ditetapkan ada 5 item multivariat.

Tambahan, belakangan ini banyak diwawancarai atau diberi pertanyaan sebagai nara sumber penelitian mahasiswa. Ada indeks pertanyaan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan n item. Begitu juga dengan skala. Kacau. Bagaimana mungkin penelitian maju, contoh, jika diajukan dalam diskusi forum akademi bila peneliti A indeksnya atau skalanya 4, peneliti B indeks atau skala 7 untuk kasus yang sama lokasi berbeda. Apalagi berbeda disiplin ilmu dengan lokasi berbeda, dalam forum akan banyak debat kusir. Banyak penelitian tidak berkelanjutan karena tidak tersambung. Hasilnya, lebih banyak lelah dan sia-sia.

Jadi, jelas masalah (kedaluwarsa indeks metode penelitian) Indonesia (dan dunia)? Mari belajar, mengajar dan mengelola apa pun dengan sistem ilmiah ilmu dengan Paradigma Baru Milenium III yang dalam, jelas dan luas, agar lebih baik.

TAK seorang pun luput dari kesalahan, tetapi jangan melakukan kesalahan yang sama dua kali (Michael Straight).

BAGAIMANA Strategi Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun