Mohon tunggu...
Qinimain Zain
Qinimain Zain Mohon Tunggu... profesional -

Scientist & Strategist (QPlus Management Strategies - Consultant)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masalah (Kedaluwarsa Sistem Otak) Indonesia

27 Juni 2016   02:57 Diperbarui: 28 Juni 2016   04:45 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Science Valley 77: (Kedaluwarsa Sistem Pikiran Otak) Indonesia

Lalu, apa masalah (kedaluwarsa sistem pikiran otak) Indonesia (dan dunia)?

BEGITU indah telah bertemu dengan paradoks. Sekarang kita memiliki beberapa harapan membuat kemajuan (Niels Bohr).

FEELING IS BELIEVING. Segala hal yang dilakukan manusia berasal dari niat, motivasi atau kemauan yang dipengaruhi pikiran. Kalau dasar cara kerja berpikir keliru atau salah, maka segala apa yang dilakukan juga keliru atau salah, termasuk pemahaman cara berpikir otak bekerja sebagai suatu sistem.

Kali ini, membahas buku Berpikir Lateral(Edward de Bono, 1990), dibandingkan dengan (R)Evolusi Ilmu - Paradigma Baru Milenium III, yang berpatokan pada syarat keteraturan atau sistem ilmiah ilmu TQZ Scientific System of Science, dibahas hanya beberapa hal. Sekali lagi, bukan berarti hanya masalah itu saja yang harus diperbaiki atau ditulis ulang.

Mari mulai membahas buku Berpikir Lateral (Edward de Bono, 1990).

Paradigma Lama: 1 Cara pikiran bekerja (Hal 19-32).

“Kebutuhan akan berpikir lateral timbul dari cara pikiran bekerja. Walaupun sistem pengolah informasi yang disebut pikiran sangat efektif, sistem ini memiliki keterbatasan tertentu (19). Komunikasi adalah transfer informasi. Bila anda menginginkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu, anda dapat memberinya instruksi rinci mengenai apa persisnya yang harus dilakukan. Cara ini memang akurat, tetapi mungkin membutuhkan waktu yang agak lama. Jauh lebih mudah bila anda dapat sekadar mengatakan kepadanya: “Lanjutkan dan laksanakan rencana nomor 4.” Kalimat sederhana ini dapat menggantikan banyak halaman instruksi (20).

Komunikasi melalui kode hanya dapat bekerja bila sudah ada pola yang ditetapkan sebelumnya. Pola-pola ini mungkin sangat kompleks dikerjakan sebelumnya... Bahasa itu sendiri merupakan sistem kode yang paling jelas dengan kata-katanya sendiri sebagai picu. Dalam sistem kode terdapat banyak keuntungan. Sistem kode mempermudah penyampaian banyak informasi dengan sangat cepat dan tanpa banyak tenaga (20). Ciri fundamental dari sistem ingatan pengatur diri yang pasif adalah rentang perhatian yang terbatas...Karena pola yang sudah dikenal cenderung digunakan, pola itu pun menjadi semakin dikenal. Dengan cara ini, pikiran membangun stok pola-pola yang sudah dibuat yang merupakan basis bagi komunikasi kode (20-21).

Ada saatnya orang tidak dapat maju lebih jauh tanpa menyusun ulang pola yang ada – tanpa memecah pola lama yang sebelumnya begitu berguna (atau malah tidak berguna – QZ) dan menyusun informasi lama dengan cara yang baru (28).

Kerugian Sistem. Keuntungan dari sistem informasi pola ...kecepatan pengenalan dan dengan demikian kecepatan reaksi. Karena orang dapat mengenali apa yang tengah ia cari, ia pun dapat menjajaki lingkungan secara efesien. Kerugiannya sama definitifnya. Sebagian kerugian sistem pengolah informasi dari pikiran didaftar di sini. 1. Pola cenderung menjadi mapan dan semakin kaku karena mengendalikan perhatian. 2. Sulit sekali untuk mengubah pola segera sesudah pola itu menjadi mapan. 3. Informasi yang disusun sebagai suatu bagian dari satu pola tidak dapat digunakan dengan mudah sebagai bagian dari pola yang sama sekali berbesa. 4. Ada kecenderungan ke arah ‘pemusatan’ yang berarti bahwa apa saja yang memiliki kemiripan dengan pola standar akan dipersepsikan sebagai pola standar tersebut. 5. Pola dapat diciptakan dengan pembagian yang sedikir banyak abriter. 6. Ada kesinambungan kuat di dalam sistem ini. Sedikit penyimpangan pada satu titik dapat membuat perbedaan yang besar belakangan. 7. Urutan masuknya informasi memainkan peranan yang sangat penting di dalam susunannya. 8. Ada kecenderungan untuk melompat dari satu pola ke pola yang lain. 9. Walaupun pilihan di antara dua pola yang bersaing sangat tipis, salah satu di antaranya akan dipilih dan yang satunya lagi sama sekali diabaikan. 10. Akan kecederungan meninjol untuk ‘polarisasi’. 11. Pola yang sudah mapan menjadi semakin besar. 12. Pikiran adalah sistem pembuat klise dan pengguna klise (Edward de Bono, 1990: 29-31).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun