Mohon tunggu...
Qinimain Zain
Qinimain Zain Mohon Tunggu... profesional -

Scientist & Strategist (QPlus Management Strategies - Consultant)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masalah (Kedaluwarsa Permainan CEO) Indonesia

17 April 2016   07:38 Diperbarui: 26 Mei 2016   05:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku ini curahan hati seorang pimpinan puncak sebuah kelompok usaha atau Chief Executive Officer (CEO), yang suka permainan GO menjadi filosofi bisnisnya. “Permainan papan Jepang Go sekarang dikenal secara internasional berkat orang Jepang yang menguasainya lalu mempopulerkannya...Asal-usul permainan itu adalah Cina lebih dari 1.500 tahun yang lalu. Sebenarnya itu adalah permainan dam Cina!” (Wee Chow How, dkk., 1992: 5-6).

Berbagai “permainan” bisa saja menjadi filosofi seseorang, baik sepak bola, basket, bulu tangkis, gulat, balap sepeda, lari, catur, atau layang-layang. Untuk saya, catur, meski sekarang jarang bermain dengan lawan sungguhan karena menyita waktu banyak. Jika rehat, cuma bermain melawan komputer Chess Master untuk mengukur sampai di mana kemampuan elo rating dan hiburan saat ini. Dulu, sebelum ada internet, sampai melakukan catur koresponden dengan teman di Polandia dan Inggris lewat surat. Tentu saja paham berbagai varian Pembukaan Catur dari Other usual openings f4, g3 dan b4 sampai Kings’s Indian d4 Kf6, c4 g6, Kc3 Gg7, e4 d6, dan Ge2 dan memiliki buku panduan partai catur Sahovski Informator.

Seperti Korsak Chairasmisak, filosofi catur juga diterapkan dalam usaha. Cuma, jika dalam catur ada pion, benteng, kuda, gajah, menteri dan raja, dengan 8 x 8 petak hitam – putih, sekarang dalam paradigma baru ilmu, membuat papan permainan sendiri dengan 5 x 5 petak (Maaf diagram matriknya tidak ditampilkan di sini). Isinya berkaitan dengan notasi Z(ain) atau sempurna, Q(uality) atau kualitas dan D(ay) atau hari kerja dari Cy atau Company dan Cr atau kompetitor/pesaing. Bisa melihat peta sumber daya manusia dengan kode E(mployee), S(upervisor), M(anager), S(enior) M(anager) dan D(irector). Bisa melihat kualitas O(peration), C(ontrol), S(ervice), I(nformation), dan T(ouch). Dari sini, lahirlah disiplin ilmu TQZ Notation Management, dengan mengadopsi kode permainan catur, seperti (+-), Usaha Cy lebih baik dari pada Cr atau perusahaan lebih unggul dari pesaing. (=) Kedudukan usaha Cy dan Cr sama unggul. (N) Inovasi atau terobosan baru. (?) Sebuah kekeliruan. (!) Langkah bagus. (TN) Strategi anjuran teori. Dan sebagainya, yang akhirnya juga melahirkan spesialis disiplin ilmu TQZ Chess Management untuk usaha.

Dalam paradigma baru TQZ Chess Management – Path(s) (Diagram, 2000): yaitu TQO Pieces, TQC Quality, TQS Position, TQI Tempo, dan TQT King Safety.

Tambahan, “ Dulu ketika bekerja pada grup perusahaan besar di Indonesia, agar cepat dan menyerap ilmu manajemen dan praktek dengan baik, diharuskan diputar belajar dibanyak perusahaan dan puluhan divisi yang berbeda. Langsung terjun di medan perang sesungguhnya dengan pertempuran yang berbeda-beda.

Suatu kali, ke kantor perusahaan baru, di sana ada sebuah meja aneh terletak di sebelah kiri pintu masuk utama. Sebuah meja miring (seperti meja gambar arsitek) dan tanpa kursi. Di atasnya terdapat peta pekerjaan dengan lembar kertas lebar-lebar. Dapat dikatakan semua kemajuan (dan kekurangan) pekerjaan tergambar di situ. Jadi, ketika pimpinan usaha atau siapa pun berkunjung cukup mencermati meja miring dan yang lain merubung untuk menimpali pertanyaan. Persis adegan jenderal dengan dikelilingi stafnya menganalisa dan merencanakan strategi perang di depan peta atau miniatur meja perang...Jika dihubungkan, lalu mengapa susah memenangkan pesaingan usaha dalam memasarkan produk? Salah satunya, karena tidak memiliki peta perang atau pertempuran meja miring suatu usaha atau produk. Era teknologi ekarang meja miring dapat diganti berupa komputer disambungkan layar lebar di dinding. Kalau kita tidak tahu kekuatan musuh dan kekuatan sendiri, serta situasi lapangan dalam satu peta. Akhirnya, melakukan strategi perang pemasaran usaha dengan membabi-buta dan sering hasilnya sia-sia” (Qinimain Zain: 2013: 19).

Kini, bentuk permainan CEO bukan lagi berbentuk papan go atau catur, atau sekadar Matriks Perluasan Pasar atau Produk Ansoff, Matriks Pangsa Pertumbuhan Boston Consulting Group, Matriks Permainan Akhir Harrigan-Porter yang sederhana. Keunggulan usaha membutuhkan matriks “permainan” CEO yang lebih rinci dan dinamis.

Jadi, jelas masalah (kedaluwarsa permainan CEO) Indonesia (dan dunia)? Mari belajar, mengajar dan mengelola apa pun dengan sistem ilmiah ilmu dengan Paradigma Baru Milenium III yang dalam, jelas dan luas, agar lebih baik.

DALAM catur, kita memiliki gaya - seperti di bidang lain. Ada juga mode dalam jenis sistem rang bermain. Jadi aku mencoba untuk mengetahui lawan saya sebanyak mungkin (Garry Kasparov).

BAGAIMANA Strategi Anda?
Rujukan: Copyright © Qinimain Zain
1. Korsak Chairasmisak, ORIENTAL CEO - Formulasi Ketahanan Organisasi dalam Tarian Pedang CEO, 2006: 49-58, Bhuana Ilmu Populer, Cetakan Pertama, Jakarta.
2. Qinimain Zain, Strategi (R)Evolusi Sistem Ilmu, Tablomagazine BISNIS No. 17/II/27 Februari – 12 Maret 2005 : 10 (TQZ Scientific System of Science Diagram).
3. Wee Chow Hou, Lee Khai Sheang, dan Bambang Walujo Hidayat, SUN TZU – Perang & Manajemen, 1992: 5-6, Elex Media Komputindo, Jakarta.
4. Qinimain Zain, Strategi Rahasia Perang Pemasaran, Tablomagazine BISNIS Kita, Edisi XV Th. 03/2013: 19 (TQZ Chess Management Diagram).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun