Mohon tunggu...
Qinimain Zain
Qinimain Zain Mohon Tunggu... profesional -

Scientist & Strategist (QPlus Management Strategies - Consultant)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masalah (Kedaluwarsa Permainan CEO) Indonesia

17 April 2016   07:38 Diperbarui: 26 Mei 2016   05:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Science Valley 68: (Kedaluarsa Permainan CEO) Indonesia

Lalu, apa masalah (kedaluwarsa permainan CEO) Indonesia (dan dunia)?

HIDUP adalah semacam catur, dengan perjuangan, persaingan, peristiwa baik dan buruk (Benjamin Franklin).

FEELING IS BELIEVING. Jika sering membaca buku berbagai disiplin ilmu, akan mengetahui berbagai bentuk isi buku. Ada biografi, kumpulan artikel beberapa orang untuk tema tertentu, kumpulan artikel satu orang, sekadar pengantar untuk disiplin ilmu tertentu, bahasan sungguh-sungguh terpadu satu orang untuk tema atau disiplin ilmu tertentu, atau sekadar curahan hati bersifat filosofi, dan lain-lain.

Kali ini, membahas buku ORIENTAL CEO – Formulasi Ketahanan Organisasi dalam Tarian Pedang CEO, 2006), dibandingkan dengan (R)Evolusi Ilmu - Paradigma Baru Milenium III, yang berpatokan pada syarat keteraturan atau sistem ilmiah ilmu TQZ Scientific System of Science, dibahas hanya beberapa hal. Sekali lagi, bukan berarti hanya masalah itu saja yang harus diperbaiki atau ditulis ulang.

Mari mulai membahas buku ORIENTAL CEO (Korsak Chairasmisak, 2006).

Paradigma Lama: Bab 5 ‘Go’ Sang Ahli Strategi. (Hal. 49-58).

“Setiap CEO ingin berhasil. Namun keberhasilan hanyalah milik seorang “ahli strategi”. Dan, cara terbaik untuk menguasai seni strategi adalah melalui “GO”...Saya ingin mengatakan bahwa kita mendapatkan sedikit pelajaran strategi dari sebuah permainan papan dengan “GO”. Permainan ini adalah sebuah seni strategi yang mengajar kita beradaptasi dengan kondisi yang senantiasa berubah (49-50).

Dari mana asal ‘GO’? Permainan ini diketahui diturunkan dari bentuk kuno ‘Meja Pasir’. Coba bayangkan, film-film Barat di mana prajurit duduk di sekeliling sebuah meja bundar, di atasnya terdapat prajurit mainan, kapal perang, pesawat, dan lain sebagainya. Itu lah yang saya maksud dengan ‘Meja Pasir’ atau istilah resminya , “Meja Peta Situasi”. Ini adalah sebuah meja di mana rencana pertempuran digelar.

Permainan “GO”, yang terdiri atas 19 garis horisontal dan 19 garis vertikal yang saling bersilangan adalah seperti meja pasir pertempuran. Satu batu mewakili satu kompi prajurit (50)...Perjuangan sesungguhnya adalah untuk menghindari menjadi terpengaruh oleh situasi, yang menggoda keserakahan dan hasrat Anda untuk menghancurkan musuh. Pemenangnya adalah pihak yang bertahan lebih lama menghadapi godaan untuk membunuh, karena pemain lain yang tidak bisa melakukan hal ini akan kehilangan kesabaran terlebih dahulu...Kemenangan sesungguhnya adalah mencapai tujuan upaya kita, bukannya mengalahkan si protagonis . Ini adalah alasan fundamental di balik gagasan “Menang tanpa berjuang keras untuk menang” (Korsak Chairasmisak, 2006: 57-58).

Paradigma Baru Milenium III: Permainan CEO (Bahasan bandingan ringkasan Bab 5 ‘Go’ Sang Ahli Strategi 3, Hal. 49-58).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun