Mohon tunggu...
Duta L. Dudikoff
Duta L. Dudikoff Mohon Tunggu... -

Sang Penunggang Angin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Remuk Redam

18 November 2011   15:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarkan bahtera dari hulu

menyeretku

menenggelamkan catatan bisu

tentangmu

pagi ini telah kau bunuh

sebentuk cinta

sebongkah rindu

asmara sewindu

pun, rasa yang pernah menyelinap dalam kalbu

hujamkan saja

tombaktombak tembaga

badik berbisa

kejantungku yang telah hampa

Biarkan aku lebur

Menjadi buihbuih putih

Lalu pecah pada karang hatimu

Hingga remuk redam

Jiwajiwa kusam

Terlunta di jurang kematian!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun