Mohon tunggu...
Mas Osse
Mas Osse Mohon Tunggu... -

**hobby membaca dan menerjemahkan (terutama cerita-cerita tentang sejarah), traveling (terutama ke tempat2 bersejarah) dan olah raga....\r\n\r\n**penerjemah kelas pemula yang kebetulan menekuni bidang penerjemahan belanda – indonesia, yang di saat sepi order, selalu berupaya mencari bacaan-bacaan, tulisan atau artikel apa saja dalam bahasa belanda untuk dibaca dan diterjemahkan, sebagai salah satu cara untuk lebih memperdalam dan mengasah keterampilan di bidang penerjemahan....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sekolah Sepak Bola Maluku Terus Berlanjut

11 Februari 2014   07:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:57 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13920776071994020859

MMF dan KNVB bersama dengan partner lokal membangun persepakbolaan Maluku

Pada setiap even penting sepak bola dunia seperti Piala Dunia dan Piala Eropa, atmosfir sepak bola di kota Ambon dan wilayah lain di Maluku meningkat tajam. Mayoritas dukungan ditujukan kepada Timnas Oranje Belanda, meski banyak juga dukungan terhadap tim-tim nasional lain seperti Brazil, Jerman, Spanyol,  Argentina dll. Terlebih lagi jika ada dari pemain sepak bola Belanda yang berasal dari Maluku, maka para pendukung Timnas Belanda di kota Ambon dan sekitarnya akan selalu berpesta pora setiap kali tim kesayangan mereka memenangkan pertandingannya.

Animo yang besar terhadap sepak bola di Maluku tersebut membuat masyarakat Maluku di Belanda berpikir bagaimana caranya untuk turut membantu memajukan persepakbolaan di tanah leluhur mereka. Hal yang dipikirkan adalah bagaimana caranya agar masyarakat pecinta sepak bola di Maluku tidak hanya menjadi penonton sepak bola yang setia saja, melainkan juga untuk menjadi pemain-pemain di lapangan itu sendiri yang dengan kualitas tingkat dunia kemudian menjadi perhatian publik sepak bola seluruh dunia. Dengan kata lain ingin meningkatkan level persepakbolaan di tanah Maluku.

Untuk menjawab itu semua, Jim Pentury dan Vera Parinussa dari yayasan Mobilae Maluku Foundation (MMF) membuat program-program baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang yang bertujuan meningkatkan level sepak bola Maluku. Program utama yang dicanangkan yayasan Mobilae Maluku Foundation dari Belanda tersebut yakni pendirian sekolah sepak bola (dengan kompetisi sepak bola remaja Maluku untuk rencana jangka panjangnya),  yang mendapat bimbingan teknis dari federasi sepak bola nasional Belanda (KNVB) dengan didukung beberapa mitra kerjasama lokal seperti Pemkot Ambon, Universitas Pattimura, PSSI Pengprov Maluku dan beberapa sekolah dasar di Ambon dan sekitarnya, untuk memajukan persepakbolaan di Maluku terus berlanjut.

Sekolah sepak bola di Ambon ini ditujukan bagi anak-anak di Ambon dan sekitarnya dengan tidak memandang latar belakang ekonomi, suku ataupun golongan tertentu dan pendanaannya murni atas bantuan masyarakat Maluku di Belanda dengan dibantu beberapa penyandang dana lainnya atau sponsor.

KNVB Mendukung Penuh Kegiatan-kegiatan MMF

Sekolah sepak bola yang memakai nama PPSM (Pusat Pelatihan Sepak Bola Maluku) ini selain mendapatkan bimbingan dan pengawasan dari pihak MMF di Belanda sebagai pencetus tetapi juga diawasi secara ketat dalam bidang teknis oleh pihak KNVB yang mengutus pelatih-pelatih yunior terbaiknya secara berkala ke Maluku. Pelatih-pelatih yunior KNVB itulah yang kemudian memberikan clinics atau kepelatihan yang baik dan benar  kepada para pelatih lokal di Ambon untuk kemudian pada gilirannya dapat mempraktekkannya terhadap para pesepakbola usia muda potensial. Sejak bulan Juli hingga awal Desember 2013 lalu KNVB mengirimkan wakil-wakilnya seperti Joop Kols (pada bulan Juli) dan Mark Blankwater (pada bulan Desember) dan memberikan pengarahan baik kepada para pelatih lokal maupun kepada para pesepakbola usia muda kota Ambon.

Dalam beberapa kesempatan clinics yang dibimbing langsung pelatih-pelatih yunior berpengalaman dari KNVB  tersebut, hal-hal yang sangat ditekankan adalah terbentuknya struktur organisasi yang rapih yang dapat menjadi dasar pijakan terhadap terlaksananya program-program yang dicanangkan. Organisasi yang terstruktur rapih mutlak dibutuhkan untuk dapat mengawasi secara ketat jalannya roda kepelatihan terhadap anak-anak usia muda berbakat di Maluku. Roda kompetisi antar remaja pun dapat dengan mudah diatur pelaksanaannya bila diatur dengan rapih, demi mendapatkan persiapan matang sebelum terjun ke dunia persepakbolaan profesional. Disinilah keberadaan PSSI Pengprov Maluku dinilai sangat penting, sebagai pihak yang sangat mengetahui hal-hal apa yang menjadi kendala selama ini dan juga apa saja yang dibutuhkan untuk membantu anak-anak muda berbakat tersebut mengembangkan kemampuan mereka.

Didukung penuh para mitra kerjasama lokal

Selanjutnya hal yang penting lainnya adalah dukungan para mitra kerjasama seperti Pemkot Ambon dan Universitas Pattimura dan juga tim MMF kota Ambon itu sendiri. Tim MMF Ambon dengan dimotori diantaranya oleh Aartje Apituley dan Erween Maitimu terus menjalin hubungan dengan pihak Pemkot Kota Ambon dan Universitas Pattimura. Pihak Pemkot Kota Ambon turut berperan sangat penting dalam memfasilitasi segala hal yang dibutuhkan demi kelancaran jalannya program MMF ini. Begitu pula dengan pihak Universitas Pattimura yang memberikan fasilitas berupa lapangan sepak bola yang dapat dipakai oleh PPSM. Fasilitas tersebut akan dilengkapi dengan ruang ganti pakaian pemain yang memadai dan lengkap. Dengan demikian anak-anak muda berbakat tersebut dapat dengan tenang menjalankan tugas mereka mengolah kemampuan teknis bersepakbola.

Mitra kerjasama lain yang tidak kalah pentingnya datang dari dunia pendidikan. Sekolah-sekolah dasar yang ada di wilayah kota Ambon dan sekitarnya telah memberikan sumbangsih mereka dengan bekerjasama mengizinkan murid-murid mereka bergabung dengan pihak sekolah sepak bola.

KNVB di Indonesia

Federasi sepak bola nasional Belanda, Koninklijke Nederlandse Voetbalbond (KNVB), terus berupaya turut membantu memajukan persepakbolaan di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. KNVB memiliki bidang khusus pengembangan persepakbolaan luar negeri yang menciptakan program-program yang terstruktur rapih dan berjalan secara profesional. Program tersebut dinamakan KNVB WorldCoaches. Program dari KNVB ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan dan membimbing para pelatih dan pembimbing-pembimbing lokal untuk selanjutnya dapat  menerapkannya kepada para pesepakbola di lingkungan sekitar mereka khususnya para pesepakbola kategori usia remaja untuk tidak hanya mampu meningkatkan teknik bersepakbola yang baik dan benar, tetapi juga membantu mereka meningkatkan kualitas diri mereka dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Melalui program bernama WorldCoaches itu, KNVB telah beberapa kali mengirimkan dosen-dosen pelatih sepak bola pilihannya. Di Maluku, program ini telah berlangsung sejak 2009 di kota Ambon dipimpin Bert Pentury. Selanjutnya pada 2011 dan 2012 dilanjutkan pula dengan program pelatihan terhadap para pelatih di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. Pada 2011 KNVB diwakili oleh Bert Pentury dan Rob Klein, sedangkan pada 2012 KNVB hanya diwakili Rob Klein. Pada bulan Juli dan Desember 2013 giliran Joop Kols dan Mark Blankwater yang datang ke Ambon memberi bimbingan clinics kepada staff pelatih lokal.

Sumber: www.mobilaemalukufoundation.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun