Mohon tunggu...
Rohayati Aya
Rohayati Aya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer/A wife/A mother

S.KPm, IPB 2012 M.Si, IPB 2017 Pernah bekerja di lembaga pendidikan tinggi dan kementerian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pink: Wanita Adalah Ancaman atau Terancam?

20 November 2016   05:27 Diperbarui: 20 November 2016   07:50 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah seorang wanita. Jika wanita adalah ancaman terbesar laki-laki, bisa jadi saya adalah ancaman bagi laki-laki, jika saya mengenakan pakaian mini dengan riasan wajah yang menggoda. Jika saya mengenakan pakaian mini dan saya berada di klub malam. Jika saya mengenakan pakaian mini, berada di klub malam sambil minum-minuman alkohol, bersama teman laki-laki. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Saya adalah seorang wanita. Jika wanita adalah ancaman terbesar laki-laki, bisa jadi saya adalah ancaman bagi laki-laki, jika saya mengenakan pakaian mini dengan riasan wajah menggoda dan saya berjalan sendirian di tengah malam. Jika saya mengenakan pakaian mini dengan riasan wajah menggoda, tengah berjalan sendiri di tengah malam, dan saya bertemu dengan laki-laki mabuk. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Dua paragraf di atas menggambarkan situasi pada film bollywood yang berjudul Pink. Pink bukanlah film bollywood yang menyuguhkan adegan percintaan, nyanyian, dan tarian. Film ini lebih mengarah pada hukum yang berlaku bagi wanita di India.

Film dengan durasi dua jam lebih ini resmi dirilis pada 16 September 2016 di India dan 23 September 2016 di Indonesia. Dibintangi oleh Amitabh Bachchan, Taapsee Pannu, Kirti Kulhari, Angad Bedi, dan Andrea Tariang.

Sebetulnya cerita film ini sangat ringan, mudah ditebak, dan sudah sering ditampilkan di film-film hollywood. Namun yang menjadi menarik dalam film ini adalah bagaimana Deepak Shegal selaku pengacara dari terdakwa mampu menyatakan argumen-argumen cerdas, santai, tidak terbawa emosi, dan penuh dengan ketegasan.

Terdakwa adalah Minal Aurora, didakwa atas tuduhan percobaan pembunuhan dan pemerasan terhadap seorang laki-laki dari keluarga terpandang. Dalam kasus ini, Minal tidaklah sendiri, dia mendapat dukungan dari dua sahabatnya Falak Ali dan Andrea Tariang. Mereka tinggal bersama dalam satu flat dan ketiganya merupakan pekerja profesional. Falak dan Andrea juga ada pada saat kejadian itu terjadi.

Pendakwa adalah Rajvir Shing, ia mengajukan gugatan terhadap Minal Aurora karena telah mencederai kepalanya dengan botol minuman alkohol. Rajvir merasa terintimidasi dengan kejadian itu. Karena selain dirinya cedera parah dibagian kening dan mata, dia juga dimintai uang oleh Minal dan dipaksa berhubungan badan. Rajvir berasal dari keluarga terpandang sehingga ia menolak ajakan Minal. Penolakan tersebut berujung pada terlukanya Rajvir. Saat itu Rajvir pun tak sendiri, ia ditemani oleh dua temannya yaitu Vishwak dan Dumphy.

Sumber gambar: http://www.deccanchronicle.com/entertainment/movie-reviews/160916/pink-movie-review-amitanh-bachchan-delivers-a-stellar-performance.html
Sumber gambar: http://www.deccanchronicle.com/entertainment/movie-reviews/160916/pink-movie-review-amitanh-bachchan-delivers-a-stellar-performance.html
Kejadian tersebut berawal saat mereka berenam berada di sebuah konser musik rock. Vishwak yang sudah kenal dengan Minal, mengajak Minal dan dua teman-temannya untuk makan malam di sebuah resort. Ajakan Vishwak tentunya atas dasar ajakan dari dua temannya juga yaitu Rajvir dan Dumphy.

Entah apa yang terjadi sebenarnya pada malam itu. Rajvir terluka parah dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Sementara ketiga wanita itu, Minal, Falak, dan Andrea pulang menggunakan taksi dengan hati cemas.

Hari-hari setelah kejadian itu tidak ada lagi keceriaan di flat yang ditinggali oleh Minal, Falak, dan Andrea. Mereka saling bungkam, bahkan mereka tidak berani menceritakan kejadian tersebut kepada orang-orang di tempat mereka bekerja.

Mereka mulai membuka kembali kejadian itu setelah penjaga flat diancam oleh Rajvir dan teman-temannya. Karena tidak tahan dengan ancaman-ancaman yang dilakukan oleh Rajvir dan teman-temannya, satu per satu dari mereka akhirnya menceritakan kejadian tersebut kepada orang-orang terdekat mereka. Atas saran dari teman-temannya bekerja, Minal melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

Minal mengajukan laporan atas tuduhan pelecehan seksual terhadap dirinya oleh Rajvir Shing. Sayangnya tidak ada satupun polisi yang mempercayai cerita Minal. Bahkan kejadian itu dianggap sebagai kesalahan Minal karena dirinya juga mabuk pada malam itu.

Suatu hari saat Minal tengah selesai berolahraga di taman, ia disekap oleh pemuda yang membawanya ke dalam mobil. Pemuda tersebut ternyata teman-teman Rajvir yaitu Ankit dan Dumphy. Selama di mobil, Minal mendapatkan ancaman dan pelecehan dari teman-teman Rajvir.

Ancaman yang dilakukan oleh Rajvir dan teman-temannya tidak berhenti sampai disitu. Falak Ali juga ikut mendapatkan imbasnya, dia dipecat dari pekerjaannya atas dasar foto tak bermoral yang dilakukan dirinya di media sosial. Bahkan Andrea Tariang sering dikejar-kejar oleh Rajvir dan teman-temannya saat ia tidak bersama Minal dan Falak.

Awalnya, Rajvir, Vishwak, dan Dumphy tidak ingin melaporkan kejadian ini ke polisi. Namun atas saran dari Ankit, akhirnya mereka meminta paman Rajvir yang merupakan tokoh penting di India untuk mencarikan pengacara.

Puncak dari film ini adalah Minal Aurora ditangkap atas dasar percobaan pembunuhan dan pemerasan. Minal akhirnya ditahan selama beberapa hari di kantor polisi bersama tahanan wanita lainnya. Kejadian itu jelas menjadi pukulan bagi ayahnya yang selama ini tidak tahu dengan kehidupan anaknya.

Berita itu kini meluas di seluruh penghuni flat. Minal dan kedua temannya, mendapat tuduhan sebagai pekerja s**s. Namun hal itu tidak pernah terfikirkan oleh Deepak Sehgal. Sebagai tetangga flat, Deepak tahu persis kegiatan dari ketiga wanita tersebut. Bahkan Deepak memberikan saran kepada Falak dan Andrea untuk segera mencari pengacara agar Minal mendapat jaminan.

Penasaran dengan Deepak Sehgal yang misterius, akhirnya Falak dan Andrea mencari identitas Deepak di internet. Deepak merupakan pensiunan pengacara, ia kini tengah mengidap penyakit bipolar. Istrinya selama beberapa tahun ini tengah dirawat di rumah sakit.

Falak dan Andrea akhirnya menemui beberapa pengacara yang mungkin bisa membantu mereka. Sayangnya usaha mereka tak kunjung berhasil. Rata-rata pengacara yang mereka temui meminta bayaran yang besar atas kasus ini. Sedangkan mereka tak sanggup untuk membayarnya.

Akhirnya, mereka meminta bantuan Deepak Sehgal untuk menjadi pengacara Minal, dengan catatan ini dilakukan atas dasar kemanusiaan. Deepak akhirnya menyetujui permintaan Falak dan Andrea.

Minal akhirnya mendapatkan jaminan, namun semua itu belum berakhir karena mereka harus dihadapkan pada proses sidang. Bisa saja hakim akan menjatuhkan hukuman pada Minal atas tuduhan yang dilaporkan Rajvir atau bisa juga sebaliknya.

Disinilah ketegangan dan emosi penonton dimainkan. Selama beberapa kali sidang, Deepak membawakan dirinya sebagai pengacara senior yang tegas, tenang, dan memiliki argumen yang cerdas.

Sumber gambar: http://www.bbc.com/news/world-asia-india-37426720
Sumber gambar: http://www.bbc.com/news/world-asia-india-37426720
Closing statement Deepak pada akhir sidang sangat berarti bagi saya. Dia mengatakan 'Tidak' untuk awal kata pada closing statement. Kurang lebih seperti ini 'tidak', adalah sebuah kata yang berdiri sendiri namun juga memiliki makna. Kata "tidak" berarti sebuah penolakan. Jika aku berkata 'tidak' maka jangan paksa aku. Jika aku dipaksa maka aku bisa melawan sebagai pertahanan diri.

Dariclosing statement Deepak, sangat mudah ditebak siapa pemenang sidang dalam kasus tersebut. Namun yang perlu ditekankan adalah apakah semua wanita yang memakai rok mini, pergi ke klub malam, dan meminum minuman alkohol layak disebut sebagai perempuan kurang baik. Dengan begitu pun mereka sudah siap untuk kencan bersama laki-laki di klub tersebut. Apakah yang seperti itu dapat dikatakan sebagai p*l**ur?

Wanita mungkin saja bisa menjadi ancaman terbesar laki-laki. Namun wanita bisa juga menjadi terancam karena keberadaan laki-laki. 

Kasus-kasus seperti itu tidak hanya terjadi di India, Indonesia juga memiliki banyak cerita semacam. Layaknya fenomena gunung es, dimana yang terlihat hanyalah sedikit namun sebenarnya masih banyak di bawah yang belum terungkap.

Banyak sekali pesan moral yang diceritakan dalam film ini. Pantas saja film ini mendapatkan penilaian 8.8 dari IMDb dan masuk sebagai jajaran film box office tahun ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun