Mohon tunggu...
zacky dari enol
zacky dari enol Mohon Tunggu... -

Muhammad Zaki Mubarok (Putra Karmani Anwar)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tahukan arti Tetes Air mata di Balik Kebahagiaan

1 Agustus 2014   12:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:42 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Orang bilang bahagia itu menangis....

Namun sahabat, apakah kamu ttahu jika tangisan dibalik kebahagiaan itu merupakan kesedihan......

mungkin jarang orang menemui satu hal seperti iini, tapi tak bisa dipungkiri juga kalau ini ada dan nyata di sekitar kehidupan bahagia nan mungkin harus dijalani dengan luarbiasa oleh sesosok lelaki yang terposisikan sebagai ayah dari 5 anak di sebuah keluarga sederhana...

Seorang lelaki yang sebenarnya hanyalah seorang kakak dengan Nomor urut 2 di jajaran keluarga sederhana yang sudah di tinggalkan oleh Abahnya 18th yang lalu....

Lelaki ini memang hebat yang terus menjalani hidupnya dengan super sabar dan tabah, mulai dari kehidupan adiknya no.4 berubah dan menjalani keluarga baru untuk pertama kalinya dalam keluarga itu. Tentunya satu kepala keluarga ini terlompati dengan begitu tabahnya untuk ditinggal adiknya menikah duluan.....

Suatu waktu itu memang dia nampak ceria, senang, nan bahagia....

tpi, tersorot cahaya redup dari matanya ketika Akad Nikah berlangsung meskipun senyuman ikhlas nampak dalam wajah supertabahnya....

masih belum selesai, di sesi kedua dia harus menjadi wali nikah lagi atas kakak No.1 dalam keluarga sederhana itu....

Oh sungguh luarbiasa sekali nampak bahagianya atas kebahagiaan keluarganya....

Tak terasa umur si Bapak kepala rumah tangga ini memperkuat ketabahannya, Namun tidak hanya itu cobaan yang dia rasakan..... dibalik Bahagia itu tertetes aer mata kesedian dikarnakan adiknya......

Seorang yang dibilang cerdaas dan cermat ini putus kuliahnya di Sebuah Universitas Swasta Ternama di Kota Malang Jawa timur...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun