Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dag dig dug serrr

22 November 2012   09:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:51 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hay bunga
Jantung ini berdegub kencang kala menatap kamu di depanku
Dan darahku berdesir kencang menguasai diam
Hingga mulut ini tiba-tiba saja terkunci

Apakah ini murni sebuah perasaan suka
Ataukah ini yang dinamakan cinta
Atau ini hanya reka-reka birahi

Jangan-jangan?

Agh!

Aku tahu Sangkuriang menjadi gelap mata seketika
Tak peduli si Dayang sumbi adalah ibundanya
Nampak seksi dan ilustrasi otak kiri membumbung tinggi

Kata orang cintalah yang begitu
Bola mata melesat
Isi celana beringsat
Hingga si lugu berganti bangsat

Tapi?

Kata bidadari yang turun dari taxi
Itu bukanlah cinta
Namun sebuah aspirasi kelamin jantan bertemu betina
Dan kataku bilang
Bla bla bla ya ya ya

Agh, bunga
Darah ini berdesir
Jantungku melompat-lompat kencang
Gara-gara elok parasmu dan indahnya lekuk tubuhmu
Walau aku tidak tahu pada siapa kau berikan perawanmu lebih dulu

Yeah...
Apakah ini cinta yang jatuh
Meybe yes meybe no
Gila
Lebih baik dari melupa
Sebab si gila di atas rimbun pohon ara
Dan si melupa menjilati buah dada

¤¤¤
boil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun