Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Puisi) Mencumbu Basah

17 September 2012   16:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

akhirnya kamu datang hari ini
setelah tiga bulan kita tak bertegur sapa
kemarau
kering

ketika senja berganti malam
membawa lelahku naik ke atas peraduan
akupun merindumu
aroma khasmu yang menyapa siti jenar
membuat hasratku kian menggebu

kemudian malam menuju pagi
membawaku pada wajah-wajah yang penuh kepalsuan
tak jua aku mendengar kabarmu pada gumpalan mega

kering kerontang kusapa siangku
di bawah pohon yang hilang rindang kutitipkan do'aku
dan pada lontar kugoreskan puisiku

tentangmu yang basah
dan tentang cerita mereka yang menari dalam rinaimu
kini aku telah mengerti
bahwa kamu memang sungguh berarti

selamat datang hujan
basahmu membuatku merindu
bak sepasang pengantin
setiap detik kuingin mencumbuimu

.
..
...

~¤~ bvb ~¤~

ket: siti= tanah, jenar= merah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun