Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Boneka Raja

25 Juni 2012   03:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku punya seorang Raja.
Tapi dia boneka.
Tubuhnya tambun berwajah culun.
Tembem pipinya pengen cubit rasanya.

Kunamai dia Raja.
Tapi, ah dia cuma boneka.
Kalo tak kupaksa bergerak diam saja.
Tak peduli aku tak menikmati kopi pagi.
Tak juga dia mengerti para pencuri asik menyatroni.

Duh, ingin kucubit saja pipinya.
Sebab kuteramat gemas dengan keluguanya.
Ditarik kesana kemari mau saja.
Tak peduli tikus dan kucing menjilat tubuhnya.

Yeah, namanya juga boneka.
Ditaruh di meja diam.
Di atas lemari ikut saja.
Teramat lugu nan pilu.

ck ck ck...
hmmmmm...

~¤~
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun