" teng...teng...teng...tenggg.....
Suara bel sekolah bedentang berkali-kali, waktu telah menunjukan pukul 07.30 wita. Murid-murid sekolah dasar negeri itupun satu-persatu telah memasuki ruang kelas masing-masing.
Nampak di salah satu ruang kelas 3, seorang guru mulai menyiapkan materinya. Dikeluarkanya beberapa lembar kertas berisi soal untuk ulangan hari ini. Seraya membagikan lembaran soal di tanganya, sang gurupun meminta kepada muridnya tuk mengeluarkan sebuah buku tulis tuk lembar jawabanya.
" Silahkan keluarkan buku tulis kalian, Andi coba liat buku tulismu.
Andipun segera mengeluarkanya, di tunjukanya pada guru yang tengah berdiri di hadapanya.
" Mana ibu liat sampulnya...
" Ini bu.
" Oh iya, bagus...
" Makasih bu...
" Anak-anak, tolong perlihatkan sampul depan buku tulis kalian, apakah sama seperti kepunyaan Andi...?
Serentak mereka menunjukanya kepada sosok guru di yang berdiri di depan kelas. Namun tiba-tiba saja senyuman sang pendidik itupun berubah menjadi masam, ketika dilihatnya ada salah seorang muridnya menunjukan buku tulis yang berbeda dari teman-temanya.
" Alvian, maju kedepan, bawa buku tulismu itu !
Suasana yang semula ceria spontan menjadi menegangkan. Alvian segera menuju kedepan kelas dengan wajah tertunduk ia membawa buku tulisnya.
" Mana buku tulis kamu?
" Ini bu...
" Kenapa tidak sama seperti teman-teman kamu, ibukan sudah menyuruh semua murid tuk membeli buku tulis yang sampul depanya bergambar dewan guru sekolah kita di koperasi, kenapa kamu tidak mau membelinya?!
" Sayakan sudah dibelikan mamah buku tulis bu, dan ini bukunya...
" Ee...kamu sudah pinter jawab ya, sekarang kamu keluar dan tidak boleh mengikuti ulangan, ambil tas kamu.
" Baik bu, tapi...inikan buku tulis jugakan bu...
" Ibu bilang keluar...!!!
Murid malang itupun segera menuju ke tempat duduknya, lalu diapun segera mengemasi alat tulis diatas mejanya dan berjalan keluar kelas dengan kepala menduk.
Sekian.
Catatan : sebuah cerita fakta yang telah terjadi di dunia pendidikan di daerah saya, seorang murid yang tidak diperkenankan mengikuti ulangan dengan alasan tidak mau membeli buku tulis yang bergambar wajah-wajah dewan gurunya. Aghh, apakah sekolah telah menjadi lahan berbisnis, masih kurangkah gaji guru negeri yang kabarnya sudah lumayan?
( pendidikan adalah anak tiri yang kesepian...by iwan fals )
salam bvb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H