Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kidung Sepi

23 Maret 2012   03:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:36 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengarlah dikala senyap itu kau hampiri
Simak dengan seksama
Ada riuh dan gaduh dalam suasananya
Ketika kau telah diam dalam pasrah

Ketika pernak-pernik kau tanggalkan
Ketika aneka rasamu kau taruh sejenak
Dan ketika pada sesuatu pengharapan semua tersemat
Ada suara dalam yang telah lama terabaikan

Inilah kidung hati
Suaranya mengalun lembut namun tak hasut
Mengajak pada hayat yang nyaris menjadi mayat
Tuk segera sadar dari gaduhnya warna-warni kepalsuan

~¤~
sebuah makna dari nyepi

banjarbaru 23-03-12
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun