Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Minggu Pagi Sudah Berlalu

25 Januari 2012   17:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:27 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman, minggu pagi sudah berlalu. Detiknya sudah jauh menghilang, pergi dengan sombongnya. Aku mencoba maklum.

Tapi entahlah dengan mereka yang tersisa itu, aku rasa jerit mereka terlalu dalam. Tapi pilu berkehendak lain, dia masih enggan pergi dari ingatan jiwa-jiwa yang diberi kejutan.

Mungkin ini suatu pesan untuku, untukmu atau untuk kita semua. Bahwa Dia mulai cemburu, tolong rekat kembali dan tak usah menghamburkan energi tuk memaki.

Biarlah minggu pagi itu pergi, meninggal sesuatu yang tersirat bercampur kicau burung. Tak baik kita memaki, mari kita intropeksi, agar tak terjadi lagi rintih pilu yang menodai pagi.

Selamat tinggal minggu pagi.
Selamat jalan jiwa-jiwa yang pergi.
Do'a kami menyertaimu...

¤¤¤¤¤
ps: kematian itu adalah sahabat yang paling setia mendampingi kita, selalu menjadi surprise buat kita semua. jangan memaki yang bersalah, karena kitapun bisa menjadi seperti yang kita maki. ini hanya masalah waktu.

Salam
bvb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun