Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kering Kerontang

28 September 2011   08:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:32 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kering kerontang pekaranganku
padang ilalang menjadi debu
haruskah aku hanya diam membisu
atau kusematkan saja hausku pada sebongkah batu

sebilah belati bertetesan darah
namun tajamnya tetap terkalahkan lidah
karena tuturku mengoyak resah
kenapa aku teramat suka membuatmu marah

kepada rerumputkan
kutanyakan kabar tentang hujan
kepada dedaunan
aku bercerita tentang nostalgia tubuh yang kebasahan

kering kerontang
tanah gersang
pikir tak tenang
jiwa semakin malang

hanya harapan kepada mega yang berkejaran
sudi kiranya membawakan segerombolan hujan
dan akan kunanti sampai pada saat kedatangan
sebelum seisi jiwa bersiap akan kepulangan

semoga gelap
meneteskan air kepada pengap

------------------------
september yang terik pada hari ke 28 tahun 2011

by
boil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun