Salam kompasiana.
Iseng-iseng daripada ngelamun di trotoar lebih baik saya buka kompasiana. Yeah walau cuma lewat hp, daripada lewat laptop colongan atau kreditan yang mana cicilanya beratin kepala hehe, just kiding.
Sebenarnya yang paling saya sukai di kompasiana ini adalah rubrik / kanal fiksi, hiburan dan agama. Namun selama kurang lebih satu setengah tahun ini sepertinya ada yang janggal atau aneh menurut saya disini. Yaitu soal rubrik / agama yang pernah ada dan pernah menghilang lalu ada lagi dan menghilang kembali sampai saat ini.
Kok bisa begitu ya?!
Yeah, mungkin admin gak mau ribet ngurusin perdebatan-perdebatan di kolom komentarnya [ mungkin kali ya ]. Tahu sendirilah, setiap postingan agama yang sedikit aduhay, pastinya mengundang apresiasi yang aduhay pula, ya gak sih, hehe piss mamen.
Tapi apakah setelah dihapusnya rubrik agama lalu para penggemarnya menyerah begitu saja?
Kan masih ada rubrik yang lain yang bisa dipostingin agama, ya gak sih, rubrik muda misalnya.
Jadi kasian anak muda, rubriknya dipenuhi tulisan-tulisan yang berat. Biasa nyantai dengan roman picisan, eh ada yang berat-berat, jadi gimana gitu ya. Yeah, walau agama sangat penting juga untuk para muda.
Seharusnya admin tetap mengadakan rubrik agama, apapun risikonya hadapi saja. Yang terpenting punya strategi tersendiri. Jadinya anak-anak muda bisa lebih dihargai lagi nantinya, dan yang pasti semangat menulisnya tidak minder lagi, alias merasa tergusur oleh mereka-mereka yang luar biasa itu, ya gak min, hehe...jadi sok ngatur deh gua.
Sekali lagi ini hanya sekedar usul ya min, sama sekali saya tidak berburuk sangka kepada para penulis agama. Ibarat mau naruh sapi ya jangan di kandang ayam, jadi gak muat dong hehe.
Sekian dari penulis lewat hp, ups maaf bukan penulis tapi numpang nulis dari pada mikir jorok, hehe halagh jadi ribet.
Salam kompasiana deh.
Bvb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H