Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fatamorghana

30 Juni 2011   14:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:02 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

'' Cuma segelas teh ya Mas, seribu deh...

Lelaki separuh baya itupun mengambil selembar uang yang aku serahkan, namun aku sempat menatap telapak tanganya, aku lihat tidak sama dengan telapak tanganku yang rata-rata memiliki garis tangan, dan aku mencoba menatap bibirnya.

'' Ahh, ya Tuhan, dia tidak memiliki garis tengah bibir...

Lalau aku mencoba mencuri pandang kepada sekelompok orang-orang di depan warung tersebut.

'' Astaga, ternyata mereka sama-sama tidak memiliki garis pembelah yang membentuk bibir.

Lalau aku segera pergi menuju kehalaman rumahku, namun langkahku tiba-tiba saja terhenti, seorang lelaki tua mencoba menyapaku.

'' Dek dek, sebentar, Bapak mau nanya sama kamu.

'' Ya Pak, ada apa ya...?

'' Barusan adek sedang apa di depan sana ?

Bapak tua itu mencoba bertanya kepadaku sambil sesekali tanganya menunjuk kearah warung tadi.

'' Minum teh pak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun