Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Tuk Umat Beragama

23 Juni 2011   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:15 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi awalku membuka kelopak mata
terbentang ayat-ayat-Mu disemesta
mengajaku tuk berdansa dalam irama syalala lalala
tentang putihnya tulangku
dan merahnya darahku

Sidharta gauthama mengajariku tuk diam dalam kefanaan
dan khidir memberiku sebuah petunjuk sebuah sebab akibat
lalu Muhamad menawariku sebuah kasih sayang yang terbentang dari timur kebarat

Al masih biarkanlah dia menari bersama domba dibukit thursina
dan aku biarlah duduk bersila telanjangi diri dibalut purnama

Sebuah suka berpasangan dengan belasungkawa
mengajaku tenggelam akan makna sebuah rasa
menguraikan sebuah akibat menuju sebab
tiada nikmat hanya menikmati kulit
lebih bergizi menikmati daging

Dilempar
ditendang
diinjak
lalu ditikam dari belakang

Semua adalah lika liku yang telah terlukiskan
kembali kepada kesunyataan, dan meraba merengkuh sukma dalam keheningan Jiwa menuju yang Kuasa.

--------------------------

copas dari notes fb pribadi

semoga ada yang bisa diambil pelajaran

salam perbedaan

bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun