Pagi awalku membuka kelopak mata
terbentang ayat-ayat-Mu disemesta
mengajaku tuk berdansa dalam irama syalala lalala
tentang putihnya tulangku
dan merahnya darahku
Sidharta gauthama mengajariku tuk diam dalam kefanaan
dan khidir memberiku sebuah petunjuk sebuah sebab akibat
lalu Muhamad menawariku sebuah kasih sayang yang terbentang dari timur kebarat
Al masih biarkanlah dia menari bersama domba dibukit thursina
dan aku biarlah duduk bersila telanjangi diri dibalut purnama
Sebuah suka berpasangan dengan belasungkawa
mengajaku tenggelam akan makna sebuah rasa
menguraikan sebuah akibat menuju sebab
tiada nikmat hanya menikmati kulit
lebih bergizi menikmati daging
Dilempar
ditendang
diinjak
lalu ditikam dari belakang
Semua adalah lika liku yang telah terlukiskan
kembali kepada kesunyataan, dan meraba merengkuh sukma dalam keheningan Jiwa menuju yang Kuasa.
--------------------------
copas dari notes fb pribadi
semoga ada yang bisa diambil pelajaran
salam perbedaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H