Mohon tunggu...
syahnaz hanifah
syahnaz hanifah Mohon Tunggu... -

seorang yang hanya ingin mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guruku Tidak Mendidik tapi Mengajar

6 April 2012   14:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:57 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa saya mengangkat tema ini?

Karena saya merasa kebanyakan guru itu tidak mendidik,tapi hanya sekedar mengajar..

Mendidik dengan mengajar itu sangat berbeda. Mendidik itu membuat murid menjadi mengerti dan faham apa yg diajarkan guru, sedangkan mengajar itu ya hanya sekedar masuk kelas trus ngasih materi ke muridnya nggak peduli muridnya ngerti atau nggak,kalau udah ada satu atau dua orang murid yg mengertiya gurunya menganggap semuanya mengerti..padahal belum tentu semua murid mengerti apa yang diajarkan guru tsb, itu namanya guru yang hanya sekedar mengajar..

Berdasarkan pengalaman yang saya alami banyak guru yg hanya sekedar mengajar...bukan berarti tidak ada guru yang mendidik,tapi kebanyakan yang mengajar..bahkan orang tua saya pun bilang bahwa guru zaman sekarang bisanya ngajar doang, nggak bisa ngedidik.Orang tua saya sering bercerita tentang gurunya yg benar-benar mendidik muridnya supaya bisa,kalau misalnya muridnya nggak bisa ngerjain soal dikatain umbel ijo (ingus hijau),kalau muridnya cerdas jelas dia nggak mau dikatain umbel ijo dan berusaha untuk bisa. Selain itu guru tsb menyuruh murid yang sudah bisa untuk mengajari temannya yang belum bisa sampai bisa,kalau misalkan muridnya ga bisa-bisa maka gurunya ngasih waktu tambahan buat murid yang belum bisa dan belum mengerti.

Saya juga punya pengalaman dengan seorang guru matematika ,yg apabila kita tidak bisa menjawab soal yang diberikan guru tsb maka kita (murid) akan dicubit seusai jumlah jawaban yg salah,sekali lagi kalau kita murid yang cerdas otomatis kita berusaha untuk bisa agar kita tidak dicubit oleh guru tsb..sayangnya saya salah menjawab satu soal yang dia berikan dan alhasil sayapun dicubit 1x...guru yang mendidik bukan berarti harus memakai kekerasan,karena kekerasan itu sudah dilarang dalam pendidikan. Jaman saya dulu waktu sd-smp masih ada guru yang menggunakan kekerasan agar muridnya berhasil,tapi sekarang sudah tidak boleh menggunakan kekerasan.

Tapi ada juga guru yang mendidik muridnya tanpa menggunakan kekerasan. Saya mempunyai guru penjaskes yg sangat disiplin,tegas,dan tidak mau mendengar kata tidak bisa dari seorang muridnya,dia tidak suka kalau muridnya bilang “pak saya nggak bisa” padahal murid tersebut belum mencobanya. Dia selalu memotivasi murid-muridnya agar mereka bisa,dengan cara menyemangatinya,memuji muridnya setelah melakukan apa yg diperintah gurunya misalnya memasukan bola basket k’dalam ring,kalu muridnya bisa memasukkan bola tsb gurunya berkata “bagus,tuh kan bisa kalau dicoba” dan guru tersebut selalu menghargai usaha yang sudah kita lakukan dan dia pun menilai sejauh mana usaha yg kita lakukan agar kita bisa.

Jadi, bukan berarti menjadi guru yang mendidik itu harus menggunakan kekerasan..semoga di Indonesia nantinya banyak calon-calon guru yang bisa mendidik,bukansekedar mengajar..saya pun ingin menjadi seorang guru yang bisa mendidik..

Disini saya tidak bermaksud untuk menjelekkan guru atau menghina guru,tapi saya berharap agar guru-guru di Indonesia bisa menjadi guru yang bisa mendidik agar muridnya bisa berhasil dan berprestasi..dan saya ucapkan terimakasih kepada guru yang sudah mendidik saya,terimakasih atas jasa kalian bapak dan ibu guruku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun