Aku sudah di wisuda. kumlot. nilai yang sangat memuaskan. Aku di minta untuk bekerja di kantor terbesar di jakarta, tapi aku tidak mau, karena aku ingin hidup kembali di kampungku,, dan hanya bersama ibuku lagi. Aku pulang dengan ijazah dan ibuku yang berseri-seri wajahnya.
Tetanggaku yang ku ikuti bekerja membuat petasan dari kecil sudah ku anggap seperti bapakku sendiri, karena sejak SD bapakku sendiri sudah tidak pernah ku tau kemana dan dimana sekarang. dia pergi meninggalkan aku dan ibuku. "Ayo pak kita bikin pabrik saja, anak muda di kampung ini kita ajak sekalian" ajakku.
Semakin hari semakin besar, dan usaha kami sudah ada cabang di berbagai kota. aku dan ibuku sekarang hanya tinggal menerima uang, hasil penjualannya saja. Ibuku bangga padaku.