Mohon tunggu...
Santi Rizkiyanti
Santi Rizkiyanti Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Jember, Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP), Kosentrasi Ekonomi Moneter Angkatan 2012.

Selanjutnya

Tutup

Money

Koperasi Sebagai Subtansi Bank Pertanian Indonesia (BPI)

15 Juni 2015   14:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 

Koperasi tani sebagai solusi

Penulis merasakan banyak kontra atas usulan mengenai pembentukan dan pengembangan bank khusus, dikarenakan pembentukan dan pengembangan bank khusus tersebut nantinya akan membutuhkan waktu, tenaga, dan dana yang cukup besar. Struktur serta permodalan bank khusus pun perlu dikaji dan dirumuskan secara matang, sehingga pembentukan bank khusus pertanian dirasa belum siap untuk diterapkan di Indonesia. Jika tetap ingin membentuk bank khusus, maka Perbanas atau pihak terkait harus konsisten dalam pelaksanaannya serta sebagai bahan pertimbagan, dapat melakukan kajian terhadap bank khusus yang telah berhasil diadaptasi oleh Thailan dan Vietnam.

Sebagai solusi yang kiranya dapat ditempuh sekarang adalah dengan mengembangkan  koperasi tani yang memang telah ada dan tidak asing ditengah petani Indonesia saat ini. Kemudahan jangkauan dan luasnya informasi dikalangan petani menengah kebawah menjadi keuntungan tersendiri bagi koperasi tani.

Di Indonesia sendiri, koperasi memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat golongan menengah kebawah. Koperasi berperan sebagai salah satu pemain dalam kegiatan ekonomi (di berbagai sektor), dan memiliki kontribusi besar terhadap penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat, serta berperan sebagai media atau perantara keuangan dalam memperbaiki struktur perekonomian masyarakat.

Pada kenyataannya, perkembangan koperasi di Indonesia cukup signifikan yang dapat dilihat dari peningkatan jumlah unit koperasi yang ada di Indonesia saat ini. Namun peningkatan jumlah tersebut masih belum didukung dengan kualitas atau kontribusi koperasi bagi perekonomian domestik. Banyaknya produk-produk koperasi yang sampai saat ini masih belum berjalan dengan optimal akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan lembaga keuangan untuk lebih mendorong dan mulai memprioritaskan koperasi tani agar menjadi penopang ekonomi masyarakat, contohnya dengan meningkatkan dan perbaikan operasional serta permodalan bagi KUD (Kredit Usaha Rakyat). Permodalan dan sumber daya manusia dalam koperasi adalah hal yang paling penting bagi keberlangsungan koperasi tersebut, karena dengan sistem keuangan dan operasional yang baik tentunya akan memberikan kepercayaan bagi masyarakat untuk menawarkan keanggotaannya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, koperasi membutuhkan perbaikan sistem dan pengolahan. Adanya moral hazard yang kerap kali dikeluhkan haruslah mulai dibenahi melalui regulasi yang jelas dalam bidang koperasi. Sifatnya kekeluargaan harus mampu merangkul semua petani lokal sehingga peran koperasi dapat berjalan secara optimal. Oleh karena itu, perbaikan koperasi sebagai lembaga ekonomi petani dan penguatan agribisnis di dalam perekonomian pasar harus menjadi agenda bersama bangsa ini.

Pada akhirnya, walaupun pendirian bank khusus dinilai sangat bagus, namun pemerintah juga perlu melihat potensi dari lembaga koperasi, dimana memiliki peran yang serupa dengan bank pertanian Indonesia. Bagaimanapun, akan lebih mudah meningkatkan potensi yang sudah ada di dalam negeri, daripada menciptakan potensi (bank khusus) yang belum tentu dapat memberikan kontribusi besar sesuai dengan apa yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun