Sudah hampir 1 tahun lalu saya membeli buku Monyet dan Kacang Kegemarannya pada acara bazar di kota Semarang.Buku yang ditulis Abdul azid muttaqin ini berisi mengenai kisah-kisah motivasi inspirasional mengenai kehidupan.Dari sekian banyak kisah dalam buku tersebut ada satu kisah yang paling mengena bagi saya dan mungkin juga bagi anda sekalian yang pernah membacanya.Kisah tersebut berjudul Monyet dan kacang kegemarannya.
Di kalangan para pemburu monyet di benua Afrika,dikenal sebuah teknik yang sederhana namun dalam menangkap monyet liar di hutan dalam keadaan hidup tanpa mengalami cedera sedikitpun.Dikarenakan monyet-monyet tersebut memiliki harga jual yang tinggi di Negara-negara benua Eropa dan Amerika yang akan dipakai dalam permainan sirkus.
Cara menangkapnya cukup sederhana.Para pemburu hanya menggunakan toples yang berleher panjang dan sempit.Kemudian toples-toples tersebut diisi dengan kacang-kacang yang harum yangdi sukai monyet hutan Afrika.Lalu toples-toples tersebut ditanam ke tanah dengan menyisakan mulut toples berleher panjang dan sempit tersebut di permukaan tanah secara terbuka tanpa penutup.Biasanya para pemburu membuat jebakan pada sore hari.Dan besoknya,para pemburu tinggal menangkap monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tanpa bisa dikeluarkan.Kenapa? Kok Bisa? :D
Monyet-monyet yang tertarik pada kacang akan memasukkan atau menjulurkan tangannya kedalam toples.Tetapi,karena para monyet-monyet tersebut mengepalkan tangannya untuk mengggenggam kacang yang akan dimakannya maka tangannya tidak bisa ditarik keluar dari toples.Selama monyet-monyet tersebut teguh mempertahankan genggaman pada kacang-kacang itu,selama itu juga mereka akan terjebak.Sedangkan toples itu terlalu berat untuk ditarik dan diangkat.Jadi,monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi kemana-mana.Pemburu tinggal menangkap dan menjualnya dengan harga mahal.
Monyet –monyet yang lucu bukan? Mungkin kita akan tertawa terbahak-bahak melihat tingkah bodoh para monyet tersebut.Tetapi tanpa kita sadari,sebenarnya kita sedang menertawakan diri kita sendiri.Kita kadang sering seperti monyet-monyet tersebut,kita menggenggam  erat setiap permasalahan yang kita miliki seperti para monyet yang menggenggam kacang kesukaannya itu.Kita sering menyimpan secara abadi segala masalah kita seperti dendam,marah,dengki,benci,iri hati dan berbagai bentuk rasa emosi yang kita miliki.Misalnya kita dendam terhadap prilaku orang lain yang menganggu kenyamanan kita.Atau kita benci terhadap keadaan hidup,benci terhadap pemerintah yang tidak memperhatiakn rakyat .Atau misal di kompasiana marah dan benci terhadap orang yang menulis artikel yang menyudutkan tokoh politik yang kita dukung.Atau mungkin kita iri hati saat tulisan orang lain yang begitu banyak yang baca dan coment bahka sering jadi Headline dan Trending Articles sedangkan tulisan kita hanya sedikit yang baca dan coment.Atau kita benci dan iri terhadap teman kita yang punya pacar cantik sedangkan kita jomblo sejati hehe (yang jomblo jangan tersinggung).
Kita sering memendam segala masalah kita tanpa mau melepaskannya.Bahkan mungkin kita sering bertindak bodoh dengan selalu membawa toples-toples masalah kita kemana pun kita pergi.Dengan beban berat tersebut,kita masih berusaha untuk terus berjalan.Tanpa kita sadari kita terperangkap dalam penyakit kepahitan diri yang sangat akut.
Sebenarnya para monyet tersebut bisa selamat jika mau melepas genggaman tangannya dari kacang di toples.Namun monyet tersebut malah tetap menggenggam kacang tersebut yang mengakibatkan monyet tersebut ditangkap para pemburu dan para monyet harus merelakan atau mengorbankan hidupnya di hutan yang dapat dinikmatinya dulu dengan bebas.
Oleh karena itu,Kita manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling mulia.Jangan pernah biarkan dirimu terjerat dalam beberapa jebakan di hatimu yang membuat kita kehilangan kebahagiaan hidup yang seharusnya dapat kita nikmati denganbaik.
Kebahagiaan tidak bisa dikejar, tidak bisa dicari, tidak bisa dimiliki untuk diri sendiri, tidak bisa dihabiskan, tidak bisa rusak dan tidak bisa dibeli.Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dari menikmati setiap detik kehidupan kita dengan penuh rasa cinta, rasa syukur dan terima kasih, serta pengabdian kepada Tuhan yang Menciptakan kita.
Denis Waitley
Jika kamu menghakimi orang,maka kamu tidak akan punya waktu untuk mencintai mereka Â
Berikan yang terbaik dari apa yang engkau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi tetaplah berikan yang terbaik. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan atas perbuatan baik yang engkau lakukan. Percayalah bahwa mata TUHAN tertuju pada orang-orang yang jujur dan DIA melihat ketulusan hatimu
Mother Teresa
Selamat Pagi Indonesia :)
Salam damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H