[caption id="attachment_329304" align="aligncenter" width="640" caption="dokpri - salju di Baku"][/caption]
Baru saja Masyarakat Azerbaijan menyambut datangnya musim semi dengan perayaan yang disebut Novruz. Bahkan sebuah Festival yang cukup meriah juga diadakan di Old City pada tanggal 20 dan 21 Maret 2014.
Di musim semi biasanya udara tak lagi terlalu dingin (menjadi sejuk) karena merupakan musim peralihan dari musim dingin ke musim panas. Mataharipun mulai memberikan sinarnya untuk menghangati bumi. Pohon-pohon yang menjadi gersang dan kering pada waktu musim gugur dan dingin, kembali menghijau. Begitu pula bunga-bunga yang berwarna-warnipun akan bermekaran.
[caption id="attachment_329305" align="aligncenter" width="640" caption="dokpri - salju di Baku"]
****
[caption id="attachment_329306" align="aligncenter" width="640" caption="dokpri - salju di Baku"]
Untuk menyesuaikan dengan perubahan cuaca, kita mengenal istilah daylight saving time, di mana waktu akan dimajukan 1 jam lebih awal selama musim semi dan musim panas. Pada hari minggu 30 maret 2014, perbedaan waktu dengan Jakarta menjadi 2 jam ( 3 jam di musim dingin).
Dan bertepatan dengan pergantian waktu, ternyata di beberapa wilayah Azerbaijan diguyur salju yang cukup deras. Suhu udara yang pada hari sabtu  29 Maret 2014sempat menghangat di 20 derajat Celcius. , tiba-tiba drop sampai 0 derajat celsius. Di tempat lain seperti desa Khinalig, Quba ketinggian salju mencapai 22 cm, sementara di desa Laza, Qusar ketinggian mencapai 15 cm. Sedangkan di wilayah Tovuz, Gadabay, dan Dashkasan, ketinggian salju mencapai 10-15 cm.
Pagi ini udara di kota Baku masih lumayan dingin, 4 derajat celsius dan berawan. Matahari kelihatannya belum mau membagikan sinarnya.
[caption id="attachment_329307" align="aligncenter" width="640" caption="dokpri - salju di Baku"]
Sumber berita : m.trend.az/en/news/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H