Mohon tunggu...
Abue ZAiB
Abue ZAiB Mohon Tunggu... -

Burnas kopen

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bank Indonesia Musnahkan Rp 130 Triliun Uang Kertas dan Logam

16 November 2013   15:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:05 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bank Indonesia (BI) selama dua tahun terhitung sejak 2011-2013, melaporkan telah memusnahkan uang rupiah senilai Rp 130 triliun. Pemusnahan dilakukan agar bank sentral bisa menjalankan pengelolaan uang rupiah dan menjaga kelayakedaran uang rupiah di masyarakat.

Kalau banyak bagitu seharusnya orang indonesia pandai pegang uang, lebih besar yang dimusnakan dan sama besar biaya produksinya tapi nilai uang tak meningkat karena kurang menghargai uang.... Jika di musnakan besar dan biaya produksi juga besar, maka pantaslah negara selalu devisit anggaran sebagai akibat dari masyrakat yang kurang menghargai uang.......!
Pantas saja pembangunan kita tidak meningkat karena persoal hanya dikisaran dua hal itu yaitu memusnakan uang dan memperduksi uang yang sama besar nilainya. Berbuntut pembangunan tidak bertambah atau berlebih yang ada hanya memperbaiki saja. Coba anda hitung jika selama masa pemerintah seorang pemimpin 5 th terjadi 3x pemusnaan uang sebanyak 130 T kira berapa terliun rugi negara lalu dikorelasikan dengan biaya produksi sebayak 3x dalam 5 tahun, maka akan dihasilkan berlipat ganda kerugian yang semestinya bisa ditekan jika semua orang pandai pegang uang dengan benar diindonesia.
Kesimpulanya : pemerintah kurang cakap mengelola moneter, fiskal dan perbankan serta prilaku sosial masyarkat terhadap uang.

[caption id="attachment_278337" align="alignnone" width="673" caption="sumber foto: global-4-lvs-colossus-2.opera-mini.net/hs41-06/23327/1/-1/static.liputan6.com/1377978571/redenominasi-rupiah130203c.jpg"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun