Mohon tunggu...
A. Dardiri Zubairi
A. Dardiri Zubairi Mohon Tunggu... wiraswasta -

membangun pengetahuan dari pinggir(an) blog pribadi http://rampak-naong.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tadi Siang, Saya menemukan Kembali Indonesia

28 April 2012   15:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:00 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi pagi sekitar jam 11.00 wib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama( PCNU) Sumenep kedatangan tamu dari Yayasan Gereja Kristen Indonesia (YGKI) Surabaya. Rombongan berjumlah 7 orang. Perjalanan dari Surabaya ke Sumenep ditempuh sekitar 4-5 jam dengan jarak tempuh sekitar 170-an.

Kedatangan rombongan YGKI tadi pagi menjajaki kemungkinan kerjasama kemanusiaan dengan PCNU Sumenep. Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu pengobatan gratis kepada masyarakat tidak mampu di sumenep. Kouta yang disepakati memperoleh pengobatan gratis sekitar 500-800 warga tidak mampu.

Saya yang hadir tadi pagi menyaksikan pertemuannya sangat gayeng. Duduk lesehan sambil bertukar pikiran tentang kerja kemanusiaan. Jika ada yang duduk di kursi tadi pagi hanya satu orang, yaitu pak Gondo, ketua Yayasan GKI Surabaya. Pasalnya, pak Gondo diserang stroke yang menyulitkannya untuk duduk lesehan.

Seluruh yang hadir tadi pagi seolah lebur dalam semangat kebangsaan. Saya seperti menemukan Indonesia kembali di situ. Jarak dan batas karena perbedaan agama bertemu dalam satu titik, sama-sama penghuni Indonesia sebagai rumah bersama.

Pertemuan tadi bagi saya seperti pertemuan menyalakan lilin. Menyalakan asa. Menyalakan harapan. Dalam konteks kebangsaan kita yang hingga detik ini menghadapi aneka ragam konflik sesama anak bangsa, pertemuan tadi seakan menghapus ego primordial. Ego kelompok.

Semua berkomitmen bahwa kebangsaan yang sudah dibangun susah payah oleh nenek moyang harus dirawat bersama. Tak boleh ada kelompok yang mencoba-coba merusak semangat kebangsaan. Atas nama apapun. Karena inilah realitas sosiologis bangsa Indonesia, majemuk.

Ah, saya seperti menemukan kembali Indonesia. Menemukan kembali persaudaraan kebangsaan. Kami sedang menjahitnya. Merendanya. Tak ada alasan, hanya karena berbeda, kemudian tidak bisa bersama. Kerja kemanusiaan begitu banyak menunggu. Semangat kebangsaan adalah rohnya untuk menyelesaikannya bersama.

1335626104460946441
1335626104460946441
133562613913946783
133562613913946783
13356261781696528702
13356261781696528702

Matorsakalangkong

Sumenep, 28 april 2012

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun