Mohon tunggu...
A. Dardiri Zubairi
A. Dardiri Zubairi Mohon Tunggu... wiraswasta -

membangun pengetahuan dari pinggir(an) blog pribadi http://rampak-naong.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

CSD: Cara Kreatif Mendorong Siswa Kreatif

3 Maret 2011   04:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:07 3657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah tahun lalu berhasil menyelenggarakan Creative Student Day (CSD) I Madrasah Aliyah NASA tempat kami mengajar di bulan ini baru saja menyelenggarakan CSD II. Ajang CSD yang digelar setiap tahun ini merupakan media bagi siswa sekolah kami merayakan kreativitasnya. Di hari yang sudah ditentukan, semua siswa diharuskan membawa karya ke sekolah. Saya mengamati, selama dua tahun penyelenggaraan CSD, ternyata cara ini bisa dibilang ampuh mendorong siswa mengeksplorasi gagasan dan kreativitasnya.

[caption id="attachment_92173" align="aligncenter" width="300" caption="siswa merayakan karya"]

12991273701011441161
12991273701011441161
[/caption]

Di tahun ini, penyelenggaraanya agak berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu pihak sekolah tidak menentukan thema lomba. Alasannya untuk memberikan kebebasan bagi para siswa mengeksplorasi apa pun kreativitasnya. Setelah dievaluasi, cara ini ternyata menyulitkan bagi dewan juri untuk melakukan penilaian. Pada tahun ini pihak sekolah memutuskan ada thema lombanya. Kreteria umum tetap seperti semula, orisinil dan inovatif.

[caption id="attachment_92174" align="aligncenter" width="300" caption="para siswi tak mau kalah"]

12991270101267757737
12991270101267757737
[/caption]

Untuk karya tulis (opini, puisi, dan cerpen) themanya “aku dan ibuku”. Khusus resensi para siswa diminta untuk meresensi sebuah kitab yang sangat terkenal di pesantren yaitu “Ta’lim wal Muta’allim”. Untuk kerajinan tangan, kaligrafi, dan lukisan bahan utamanya harus memanfaatkan barang bekas atau memanfaatkan barang-barang yang banyak tersedia di lingkungan para siswa. Jika perlu variasi dan perlu membeli, maka harus membeli yang murah.

Para siswa, sebagaimana CSD I tahun lalu, diberi waktu satu bulan untuk mencari ide dan merangkainya menjadi sebuah karya di rumah. Pas satu bulan –pada hari dan waktu yang sudah ditentukan— para siswa diharuskan membawa karyanya secara bersamaan ke sekolah. Inilah saat-saat yang paling mengesankan dan membahagiakan. Semua siswa dengan penuh keceriaan dan percaya diri membawa, menjinjing, dan memajang serta merayakan hasil kreasinya di depan kelasnya masing-masing.

Saya dan para guru lainnya agak pesimis, siswa akan mengulangi karya yang sama dengan karya yang sudah mereka hasilkan pada CSD I, terutama di jenis kerajinan tangan. Teryata ketika hari pengumpulan karya tidak terbukti. Bahkan karya yang masuk hampir semuanya gagasan baru.

Data karya yang masuk ke panitia menunjukkan berjumlah 349 karya dari 391 siswa. Ada beberapa siswa yang tidak menyerahkan karya, tetapi bagi mereka tetap diharuskan berkarya dan sebagai sanksinya tidak diikutkan pada lomba. Dari 349 karya itu terdiri dari 13 opini, 12 resensi, 143 puisi, 15 cerpen, 12 kaligrafi,154 kerajinan tangan (handycraft). Sayangnya tahun ini tidak ada siswa yang melahirkan karya lukis. Dari masing-masing jenis karya ini kemudian dinilai oleh tim juri dan diambil 3 pemenang. Dari data di atas, yang paling ketat penilaiannya terutama di karya puisi dan kerajinan tangan.

Inilah sebagaian karya-karya dalam kegiatan CSD II :

[caption id="attachment_92178" align="aligncenter" width="314" caption="sebagian karya tulis siswa dipajang"]

12991284821038850554
12991284821038850554
[/caption] [caption id="attachment_92155" align="aligncenter" width="308" caption="pot bunga dari kulit kacang"]
12991238412118231047
12991238412118231047
[/caption]

[caption id="attachment_92156" align="aligncenter" width="314" caption="tempat tissu dari kulit kerang"]

12991239682146016818
12991239682146016818
[/caption] [caption id="attachment_92158" align="aligncenter" width="286" caption="miniatur rumah dari biji korek api"]
12991240521935903973
12991240521935903973
[/caption]

[caption id="attachment_92159" align="aligncenter" width="221" caption="figura dari daun kering pisang"]

12991241221221612518
12991241221221612518
[/caption] [caption id="attachment_92160" align="aligncenter" width="314" caption="rumah minang, sebuah persentuhan budaya siswa madura"]
12991246161729027453
12991246161729027453
[/caption] [caption id="attachment_92161" align="aligncenter" width="314" caption="perahu dari pelepah bambu"]
1299124714601981907
1299124714601981907
[/caption] [caption id="attachment_92169" align="aligncenter" width="314" caption="kaligrafi memanfaatkan paku dan benang"]
12991251691679007186
12991251691679007186
[/caption] [caption id="attachment_92163" align="aligncenter" width="314" caption="perahu dari serbuk kayu"]
12991246121412541204
12991246121412541204
[/caption] [caption id="attachment_92165" align="aligncenter" width="314" caption="miniatur dipan"]
12991247869477258
12991247869477258
[/caption] [caption id="attachment_92166" align="aligncenter" width="314" caption="demam sepak bola"]
1299124826454874904
1299124826454874904
[/caption] [caption id="attachment_92168" align="aligncenter" width="314" caption="lampu belajar,tekok, dan gayung dari batok kelapa"]
12991250531473882922
12991250531473882922
[/caption] [caption id="attachment_92171" align="aligncenter" width="314" caption="beragam sandal dari barang bekas"]
12991261066068748
12991261066068748
[/caption] [caption id="attachment_92176" align="aligncenter" width="314" caption="berbahan kayu"]
12991272861070673744
12991272861070673744
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun