Mohon tunggu...
Khoyriyah Asadah
Khoyriyah Asadah Mohon Tunggu... Guru - Seorang wanita yang selalu bahagia.

Hidup ialah tempat untuk berencana dan mengimplementasikan. Kesuksesan ialah berhasil mengimplementasikan rencana untuk kebahagiaan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sinopsis dan Ulasan Karya Sastra

5 Januari 2014   12:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:08 2680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raditya Dika, penulis muda yang belajar menulis melalui blog pribadinya. Raditya Dika lahir di Jakarta, 28 Desember sekarang aktif menulis sebuah buku, dan film layar lebar. Tulisannya yang bersifat komedi banyak disukai para pembaca hingga tulisan di blognya dapat menjadi sebuah buku. Bahkan saat ini Raditya Dika banyak digemari oleh kaum muda dan menginspirasi mereka untuk giat menulis. Ya, termasuk saya didalamnya.

Manusia Setengah Salmon adalah buku karya Raditya Dika keenam yang diterbitkan pada tahun 2011. Manusia Setengah Salmon bukan hanya sekadar novel komedi belaka. Bukan hanya kumpulan kalimat candaan yang tidak bermakna. Buku ini menonjolkan unsur kehidupan sosial dalam balutan humor. Menceritakan tentang berbagai macam hal menyedihkan yang sebenarnya ada celah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita tersebut tersebut.

Lucunya, dalam novel Manusia Setngah Salmon ini ketika Raditya Dika mencoba menceritakan tentang kegelisahannya sewaktu ia baru saja ditinggalkan oleh kekasihnya. Sama seperti kebanyakan orang, hal pertama yang dirasakan ketika putus cinta adalah kesedihan, kegalauan, dan kekecewaan. Tapi, Manusia Setengah Salmon berhasil meyakinkan bahwa tidak semua hal menyakitkan harus berakhir dengan kesedihan. Seperti pada cerita yang berjudul Sepotong Hati di Dalam Kardus Cokelat. Bercerita tentang dua peristiwa yang sama tapi berbeda konteks, putus cinta dan pindah rumah. Secara kontekstual, tidak ada kesamaan antara keduanya. Tetapi buku ini secara gamblang menjelaskan bahwa kedua peristiwatersebut adalah hal yang serupa. Iya, perpindahan.

Putus cinta adalah sebuah kepindahan. Bagaimana kita pindah dari satu hati, ke hati yang lain. Kadang kita rela untuk pindah, kadang kita dipaksa untuk pindah oleh orang yang kita sayang, kadang bahkan kita yang memaksa orang tersebut untuk pindah. Ujung-ujungnya sama: kita harus bisa maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong. Raditya Dika mengibaratkan putus cinta sama halnya dengan pindah rumah. Saat dimana seseorang harus bisa merapikan barang-barang dan memasukkannya ke dalam sebuah kardus untuk nantinya diikat dan tidak pernah tahu kapan kardus itu akan dibuka. Sama halnya disaat putus cinta.

Maka dengan cerdas, kegelisahan ini langsung dialihkan melalui sebuah dialog antar tokoh dengan menyelipkan beberapa lelucon ringan yang sama sekali tidak melunturkan efek kesedihan dari cerita tersebut. Hingga pada akhirnya, cerita tentang ‘perpindahan’ ini diakhiri dengan sebuah paragraf singkat.

“Gue berhenti melamun, melanjutkan memasukkan beberapa buku ke kardus. Lalu, gue melihat Nyokap, mengangguk pelan. Kardus terakhir gue tutup dengan lakban, lalu gue angkat untuk bergabung dengan yang lainnya. Sambil berharap, tidak ada yang tertinggal.”

Satu poin lagi yang membuat buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca adalah penempatan urutan cerita. Penulis berhasil membuat perasaan pembaca naik turun. Tidak melulu sedih dan tidak melulu tertawa terbahak-bahak. Ada kalanya dimana sebuah cerita yang termasuk dalam kategori mengharukan diletakkan berdekatan dengan cerita murni komedi. Bisa disebut permainan rasa. Dan pada akhirnya, buku ini benar-benar sangat direkomendasikan untuk kita, terutama mahasiswa, sebagai salah satu koleksi wajib. Selamat membaca, semoga sinopsis ini bermanfaat.

4.Raumanen


Judul : Raumanen

Penulis : Marianne Katoppo

Penerbit : Metafor Publising

Cetakan : 2006


Novel RauManen karya Marianne Katopo ini menceritakan tentang kisah kasih dua orang remaja yang telah dibuai kasih asmara. Kisah seorang gadis menado yang cantik dan banyak dikagumi para lelaki. RauManen, nama yang berasal dari bahasa minahasa kuno yang berarti “Pemudi Pemberi Kuncup”. Selain cantik RauManen adalah aktifis kampus yang dikenal sangat loyal terhadap organisasinya. Dalam suatu kesempatan RauManen bertemu dengan Monang pemuda batak flamboyan, kaya, playboy dan doyan pesta. Terbiasa mendekati gadis-gadis cantik, seperti yang dia lakukan dengan RauManen. Manen dan Monang dipertemukan dalam pesta yang bertempat di rumah Bapak Profesor bersama dengan Patrick dan Ilyas, rekan-rekannya dalam organisasi pusat gerakan mahasiswa. Bapak Profesor sendiri adalah pelindung dari gerakan mahasiswa itu. Manen dan rekan-rekannya dalam organisasi tersebut hendak mengucapkan pada beliau selamat hari ulang tahun yang ke enam puluh. Di tempat itulah Manen berkenalan dengan Monang.

Semenjak pertemuan itu, mereka berdua sering bertemu. Teman-teman Manen selalu mengingatkan Manen untuk berhati-hati karena mereka tau siapa Monang. Lelaki yang cukup menawan yang sering berganti-ganti pacar. Meski Manen selalu berkata bahwa antara dia dan Monang tidak ada hubungan apa-apa, akan tetapi toh lambat laun mereka sering bertemu, dan merajut tali kasih. Pendekatan Monang membuahkan hasil walau awalnya Manen menganggap Monang sebagai sahabatnya, berjalannya waktu ia pun mencintainya. Dalam salah satu kesempatan mereka berdua menuju puncak, ketika hendak pulang tiba-tiba hujan deras dan mengharuskan mereka berteduh di sebuah bungalow. Bisa ditebak apa yang terjadi pada mereka lakukan untungnya Monang segera mengatakan akan bertanggung jawab dan siap menjadikan Manen sebagai istrinya.

Konflik terjadi disini. Walau Monang menyatakan tanggung jawabnya namun keraguan timbul dihati Manen, apakah Monang benar-benar mencintainya atau sekadar bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan kepadanya. Aku tak tahu, pikirnya. Seharusnya aku bahagia, karena Monang sudah membuka jalan kearah pernikahan kami tetapi aku tidak bahagia, Cuma merasa bersalah karena kejadian di bungalow itu. Lagi pula aku takut. Masa depan. Haruskah aku menjadi seorang istri Monang sekarang? membagi hidup dengannya.mengarahkan cita-citaku agar serasi dengan cita-citanya? Sedangkan aku tak tahu apakah ia mencintaiku?

Lambat laun keraguan dihati Manen semakin menjadi-jadi, hubungannya dengan Monang tidak dilihatnya sebagai hubungan cinta melainkan semata-mata hanya sebagai suatu kewajiban untuk bertanggung jawab karena mereka sudah terlanjur melakukan hubungan terlarang. Selain masalah dirinya dengan monang, perbedaan suku antar mereka menjadi rintangan yang sulit di tembus.

Saat itu persamaan suku dalam memilih pasangan hidup masih merupakan syarat yang mutlak begitu pun dengan orangtua Monang, waktu itu memang republik masih muda, mungkin saja semboyan bhineka tunggal ika belum meresap ke hati warganya bagi Manen yang telah memiliki wawasan yang luas. Hal ini memberikan kesimpulan dalam duirinya bahwa hampir 20tahun sesudah revolusi, sesudah dua windulebih penduduk nusantara berpengalaman hidup sebagai “orang Indonesia”. Ternyata beban prasangka serta wasangka terhadap suku lain masih belum dapat dilepaskan dengan begitu mudah “orang mana?” dan “anak siapa?” masih tetap menjadi pertenyaan utama saat perkenalan.

Konflik semakin memuncak ketika akhirnya menen hamil dan Monang di perhadapkan pada pilihan yang sulit karena harus menerima pilihan orang tuanya dalam menentukan pasangan hidup baginya. Di tengah kondisi yang tersiksa, depresi seperti itulah Manen akhirnya mengambil keputusan yang tidak diduga-duga sebelumnya. Manen merasa berdosa kepada ibunya yang telah memberi amanat dan kepercayaan kepada Manen. Semenjak teman-teman Manen mengetahui hal ini, tentang kehamilannya, Manen serasa dijauhi, diacuhkan, oleh teman-temannya. Hingga akhirnya Manen pun memutuskan jalan pintas. Dimana, ia akhirnya mengakhiri hidupnya yang singkat ini, karena tidak tahan dengan semua yang menimpanya ini. Manen akhirnya bunuh diri.

Tema yang diangkat oleh penulis novel ini memang tema yang biasa, namun ditangan penulis Marianne Katopo cerita cinta ini diramu dan diceritakan dengan menarik. Dilembar pertama-tama Raumanen menceritakan mengenai dirinya dimasa kini yang merasa kesepian ditinggal; oleh teman-temannya dan memenadam rindu pada Monang. Flash back jalan cerita salam novel ini. Semoga sinopsis ini dapat bermanfaat.

B.ULASAN KUMPULAN CERPEN

1.Perempuan Kedua


Pengarang : Labibah Zain

Penerbit : Jalasutra

Penyuting : Anwar Holid

Desain Sampul : Lilin Saprina

Tata Letak : Iryaspraha


Perempuan Kedua adalah judul buku Kumpulan cerpen karangan Labibah Zain, terdapat tiga belas cerpen yang memuat pelbagai sudut dan keadaan perempuan. Cerpen ini memuat banyak cerita mengenai perempuan yang terlibat dengan pelbagai persoalan. Perempuan bisa tangguh, rapuh, setia, dan bisa pula membagi cinta menjadi perempuan kedua. Dalam kumpulan cerpen perempuan kedua, dari judul satu dengan yang lainnya bisa berkaitan dan tidak terlepas dari tema perempuan kedua, selain itu banyak hikmah yang dapat kita ambil dari cerpen ini. Kumpulan cerpen perempuan kedua meliputi Aina, Perempuan Kedua, Sepotong Wajah, Fragnmen Musim Gugur, Perempuan Pencari Dada Ibu, Celana Dalam, Kamar Berlumut, Layli, Mak’e, Perempuan Cahaya, Rumah di Seberang Kuburan, Awan Menangkap Rembulan, dan ditutup dengan judul Hari Ini Ada yang Mati Lagi.

Cerpen pertama berjudul Aina : cerpen ini menceritakan kisah cinta Salma dengan Andika yang menyembunyikan pernikahan mereka dengan keluarga Salma. Akhirnya keluarga Salma menjauh, hingga saat nenek dan ibunya meninggal dunia Salma mendengar kabar setelah tiga bulan berlalu. Hanya ayah Salma yang masih menganggap Salma sebagai anaknya yang baik. Selain itu memuat mengenai kisah Aina yang berperan sebagai sahabat Salma. Aina menikah dengan Haidar, namun setelah menikah Aina seperti menjauhi Salma. Pernikahan Aina bersama Haidar yang tidak bahagia karena perlakuan Haidar. Hingga Aina bertekat untuk pergi kerumah Salma menggunakan pesawat yang dalam perjalanan terjadi kecelakaan namun karena kecelakaan tersebut membantu Aina menjadi Inayah karena pertukarang cincin di dalam pesawat. Aina menemui Salma dan bercerita mengenai apa yang terjadi pada Aina. Aina yang sekarang menjadi Inayah merawat ayah Inayah yang sudah tua dan sakit-sakitan namun dengan ini Aina bahagia telah dijauhkan dari Haidar. Cerpen pertama ini strutur tulisan yang di sajikan berurutan dan memudahkan pembaca dalam pemahamannya.

Cerpen kedua yang berjudul perempuan kedua ini menceritakan mengenai munculnya perempuan kedua pada rumah tangga seseorang dan sang suami akhirnya meminta izin kepada istrinya untuk menikah dengan perempuan kedua. Memang sang istri mengizinkan namun pada akhirnya si perempuan kedua memilih menikah dengan kepala sekolah yang melamarnya dan sang istri memilih bercerai dengan sang suami. Dalam cerita perempuan kedua ini penulis memperkenalkan keadaan cerita dengan lembut dan membawa kita dalam pemahaman yang mudah. Klimaks terjadi disaat terdapat permasalahan mengenai sang suami meminta izin sang istri untuk menikah lagi, dan sang istri pun mengizinkan namun tanpa di duga berakhir dengan cerita yang menggertak. Sang istri meninggalkannya dan janda yang akan dinikahinya tidak menerima ajakkannya menikah melainkan memilih kepala sekolah untuk menjadi suaminya.

Cerpen ketiga yang berjudul sepotong wajah ini menceritakan mengenai bayangan seseorang yang selalu melekat di hati dan penglihatan si wanita, bahkan saat bercinta dengan suaminya selalu ada bayangan wajah sang mantan pacar yang selalu membayanginya. Pernikahan dengan paksaan bersama seorang penjual kain yang dijodohkan sang ayah dilakukannya dengan keterpaksaan namun dikaruniai Tuhan dengan dua anak. Segala upaya yang dilakukan untuk menggagalkan pernikahan bersama sang pacar nyaris berhasil namun sang pacar merusak keberhasilan itu karena tidak mau menikahi si wanita dengan alasan belum bekerja karena baru saja lulus dari SMA. Dilaluinya hidup dalam pernikahan dengan bayangan sang mantan sehingga membuat si wanita mencari tahu bagaimana dan apa pekerjaan sang mantan. Si wanita mendengar kabar sang mantan dari seorang temannya yang katanya si mantan sudah kuliah di kota kelahirannya dan sekarang menjadi penyair kondang. Puisi-puisi yang beredar di dunia masa menunjukkan jalan menuju pertemuan dengan sang mantan. Segala upaya dilakukan si wanita demi bertemu dan berbicara empat mata dengan sang mantan. Berbohong dengan mengirim email dan mengada-ada cerita hingga si mantan mau bertemu dengannya. Setelah bertemu si wanita jujur dan sang mantan pun bercerita banyak mengenai jalinan asmaranya. Sang mantan mencintai orang yang mirip dengan si wanita namun perempuan yang dicintainya sudah memiliki tunangan. Tiga minggu setelah pertemuan dengan sang mantan, terdengar kabar sang mantan yang menikahi perempuan yang dicintainya atas dasar kasihan karena si perempuan sudah rela membatalkan pertunangannya.

Pada hari-hari kerja si wanita bersama sang mantan bercinta dan kembali kepelukan keluarga masing-masing ketika hari menjelang senja. Tahun demi tahun berlalu hingga si wanita hamil dan sang mantan pun memiliki satu anak dalam rahim istrinya. Penyakit jantung menyebabkan suami si wanita meninggal dunia dan si wanita mengajak menikah dengan sang mantan, namun sang mantan menolak ajakan si wanita karena sang mantan tidak mau melukai hati istrinya.Tahun-tahun berlalu, ketiga anak si wanita tumbuh dewasa. Sepotong wajah mirip sang mantan terpancar pada wajah anak ketiga. “Setiap saat aku bisa melihantnya, dalam wajah anakku yang ketiga”. Ucap si wanita. Jadi, tanpa memiliki lelaki itu, dia tetap merasa memilikinya karena buah hatinya yang ketiga sangatlah mirip dengan lelaki tersebut. Cerita ini tersusun strategis dan memberikan banyak emosi dalam setiap tahap. Dalam cerpen ketiga ini banyak konflik yang dilalui dan akhir dalam cerita ini di selesaikan dengan pengakhiran damai disemua sisi.

Ditutup dengan cerpen ke tiga belas yaitu “Hari Ini Ada yang Mati Lagi”. Cerita-cerita yang dituliskan dalam kumpulan cerpen ini, sangatlah banyak pesan tersirat didalamnya. Cerpen-cerpen ini juga dituliskan dengan rapi dan di tuliskan dengan berbagai bentuk emosi pembaca, tidak melulu membuat kita sedih namun kita dibuat ternggangga dalam membaca kumpulan cerpen ini. Selamat membaca, tidak akan rugi kok membaca kumpulan cerpen ini.

2.Rindu Ladang Padang Ilalang


Penulis : M.Fudoli Zaini

Cetakan pertama, juli 2002

Penyunting : Imam Risdiyanto

Penerbit : Yayasan Bentang Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun