Mohon tunggu...
Kamall Regha
Kamall Regha Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

tecnic informatic of gunadarma university

Selanjutnya

Tutup

Money

Biogas Limbah Tahu Sebagai Alternatif Gas LPG

8 September 2014   21:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:17 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Biogas limbah tahu sebagai alternatif gas elpiji

Mungkin kita beranggapan bahwa yang namanya limbah di anggap sebagai sampah yang tak berguna, Tapi ini beda, Limbah pengolahan industry tahu selain kerap mencemari sungai juga sering di keluhkan masyarakat karena aroma nya yang menyengat. Namun di Nganjuk Jawa Timur, limbah tahu justu di manfaat kan sebagai biogas alternative bahan bakar elpiji, selain hemat energy, limabah tahu juga aman dari bahaya ledakan.

Sunarti,dan warga sekarputih , bogor, kabupaten nganjuk ini memperoleh berkah dari limbah industry tahu, milik sarip. Limbah tahu yang sebelumnya dikeluhkan warga karena baunya yang menyengat serta sering mengotori sungai, kini diolah menjadi biogas. Gas yang  dapat dipergunakan sebagai alternative  elpiji disaat harga gas elpiji non subsdi akandinaikan.

Alhasil, Sunarti yang telah 7 tahun mengunakan biogas limbah tahu ini sama sekali tak terpengaruh oleh kelangkaan gas elpiji akhir-akhir ini. Ya, biogas limbah tahu ini relative aman karena menghasilkan gas metan bertekanan rendah. Meski demikian, kualitas  api yang dihasilkan tidak kalah dengan gas elpiji.

Cara kerja biogas limbah cair sari tahu ini relative sederhana. Air limbah tahu, awalnya dialirkan kedalam bangker yang tertutup rapat. Limbah tahu yang mengandung bakteri anaerob lantas akan menjalani proses fermentasi, yang menghsilkan biogas, yang nantinya tinggal di salurkan melalui pipa kerumah-rumah warga. Bagaimana? Biogas limbah tahu ini nampak nya layak di kembangkan di tiap industri tahu Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun