Buat perempuan malang
berani dalam taruhan
dihujat tanpa beranjak
semangat tetap, kerjamu sigap
sungguh kau perempuan tegap.
Ibarat kata-kata, perempuan malang
tak butuh majasi untuk menari
namamu merajak tinggi
menanti hari kembali, uang cukup terberi
tiada yang peduli, kau tetap merasa suci.
Perempuan malang
ibarat hewan geramang
berlalu lalang di saat tengah malam
berharap yang datang kantongnya panjang
keuntungan bukan sekedar bayang.
Perempuan malang datang dari balik pintu hotel
masuk tiba-tiba menyerupai bidadari
bertemu laki-laki yang mengaku sepi
suci dipikiran kelabu, bidadari ikut merayu
godaan merangkang, iman tumbang.
Semua harapan surga adalah kesenangan
seperti laki-laki sepi yang merasa suci
dosa petunjuk mudah mencari Tuhan
dan bidadari pengantar yang baik hati.
Di ujung pintu hotel, perempuan malang
dengan senyum merekah
membawa tubuh yang lelah
bidadari pergi membawa suci.
(Makassar, 10/12/2015)
*dimuat di Harian Amanah 30 April 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H