Mohon tunggu...
Sayeed Kalba Kaif
Sayeed Kalba Kaif Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan” (QS. Adz-Dzariyat:7)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembunuhan Di Pulomas, Jika Di Saudi Arabia Tidak Ada Ampun Lagi bagi Pelakunya

29 Desember 2016   03:38 Diperbarui: 29 Desember 2016   09:10 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus pembunuhan di Pulomas-Jaktim yang menewaskan 6 orang,dimana korbannya 11 orang ditumpuk jadi satu dalam posisi tengkurap dalam kamar mandi sempit ukuran 1.5 x 1,5m.

Jadi seperti ikan sarden, tidak tahu saat ditumpuk begitu korban sudah meninggal atau belum, jika belum meninggal tentunya mereka akan memilih berdiri berdempetan bukan tumpang tindih begitu.

Kasus Pembunuhan yang terjadi di rumah Ir Dodi Triono diduga dilakukan oleh lima orang pelaku. Dari lima pelaku itu, Ramlan Butar Butar (RBB) adalah pimpinan dari para pelaku yang terbilang sadis tersebut.

"RBB adalah kapten dari kelompok. Dia bekerja secara acak," ujar Kabag Mitra Biro Penmas, Mabes Polri, Kombes Awi Setyono di Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Ke-empat anak buah Ramlah adalah Erwin Situmorang, Marcus Pasaribu, Sinaga, dan Pius yang menyimpan senjata dan barang bukti mobil Suzuki Ertiga yang dipakai saat beraksi di rumah Ir Dodi Triono, Pulomas, Jakarta Timur.

Ramlan Butar-Butar itu pemain lama, dia masuk group Korea Utara, biasa nongkrong di Bekasi dan Pulogadung," kata Tito di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (28/12/2016). (sindonews.com)

Jika pemain lama kok tidak ditangkap, atau sudah pernah ditangkap lalu dilepas lagi,kalau begitu berarti hukumannya ringan ya...?

Jika di Saudi Arabia pelaku perampokan disertai pembunuhan, hukumannya tidak ada ampun lagi selain dipancung didepan umum.

Hal ini agar ada efek jera bagi siapapun yang berani maling, merampok apalagi membunuh... udeh deh, gak perlu pakai lama setelah terbukti,tinggal di ngekkkkk and cessss... ditebas lehernya.. biar mempertanggung jawabkan perbuatannya, soalnya pembunuhan tanpa sebab tanpa alasan yang haq, sama saja membunuh seluruh umat manusia.

Tak heran, Alhamdulillah kasus perampokan dan pembunuhan di Saudi Arabia tergolang sangat jarang terjadi, karena hukumannya sangat berat dan tegas, rakyat menyimpan emas di rumah juga tidak takut.. para wanita pakai perhiasan emas ke pesta juga aman saja.

Tapi Indonesia punya hukum tersendiri, saya tidak tahu persis hukum Indonesia sumbernya darimana, tapi kemungkinan besar sebagian mengadopsi dari Belanda, sebetulnya tidak cocok jika hukum buatan Belanda diterapkan di Indonesia, Belanda Negara kecil, penduduknya sedikit,pendidikan sudah oke, jadi warganya melek hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun