Setahu saya dan sepengetahuanku, untuk anak SD-SMP tidak ada full day school, normal saja jam belajar mereka, padahal suka kasihan saat jam 12 siang melihat anak-anak Arab ini telat menunggu dijemput bapaknya yg izin kerja tapi jalanan macet( sementara tempat kerja jauh dari sekolahan) karena hendak menjemput anaknya yg sekolah.
Ini jika tidak ada sopir rumah,tapi bagusnya sistem sekolah di Saudi Arabia, sistem rayon, maksudnya contoh jika mereka tinggal di District Az- Zahra-Jeddah, maka sekolahnya ya disekitar tempat tinggalnya jadi tidak jauh, semua sekolah dianggap sama kualitasnya, dan semua sekolah adalah favorite ini untuk sekolah Negri.
Hal ini bagus untuk mengurangi tawuran dll, juga mengurangi kemacetan lalu lintas, nanti jika hendak kuliah lain lagi mereka bisa bebas menentukan hendak kuliah dimana, mau diluar kota juga oke, mau di luar negri juga no problems.
Untuk anak SD-SMP normal saja setahu saya, jam 7pagi sampai jam 12 siang, jika sudah sma dan kuliah saya perhatikan ada yang sampai jam 2siang bahkan ada yg jam 4 sore, karena banyak tugas belajar,sementara jadwal belajar mereka dari hari minggu-khamis, untuk hari jumat dan sabtu libur.
Tapi asiknya belajar di Saudi Arabia musim liburannya sangat panjang sampai 3 bulan, mulai dari sebelum Ramadan hingga setelah lebaran haji nanti, jadi saat ini masih libur panjang, makhlum musim panas, kasihan kalau harus sekolah, bisa gosong sementara suhu cuaca di Jeddah hari ini saat sehabis dhuhur bisa mencapai 40 C.
Untuk biaya sekolah di Saudi gratis ya dari SD-university, malah yg kuliah dapat sangu 900sr/bulan setahu saya, untuk bantu beli buku-buku katanya.
Untuk Indonesia, saya rasa jika masih SD kasihan jika harus full day schools, mestinya di berlakukan bagi pelajar SMP-SMA, jadi fisiknya sudah kuat itu saja tidak harus semua full day school, cukuplah tiap kabupaten 1-2 SMA yang mengadakan full day schools, sementara untuk SMP bisa tiap 2 kecamatan ada yang full day schools, jadi untuk pilihan saja.
Yang mau ikut full day schools silahkan, yang tidak mau juga tersedia,pada akhirnya nanti orang tua muridlah yang menentukan,kemana anak hendak diarahkan, jika ternyata banyak peminatnya yang ingin full day school tambahlah sekolahnya,ikut full day school.
Tapi biasanya ortu yang ingin anaknya sukses dan tidak ada kegiatan berarti di rumah, maka akan memilih alternative ini, sementara yang ortunya bertani/dagang/bisnis mungkin ingin anaknya membantu kerja ya ikut sekolah yang tidak full day schools.
Yang paling penting itu wajib belajar hingga sma dan kalau bisa gratis, kalau ini tercapai baru keren, tidak peduli mereka tamatan sma full day school atau bukan yang penting wajib tamat minimal sma.
Jika SDM negara kita minimal sma maka, Insya Allah negara kita akan maju, karena sulit dijumpai orang bodoh/buta huruf, dan mereka juga tidak mudah diperalat oleh politisi busuk maupun oleh terrorist.