Mohon tunggu...
Sayeed Kalba Kaif
Sayeed Kalba Kaif Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan” (QS. Adz-Dzariyat:7)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip Para Pekerja Keras dari Pakistan yang Ada di Jeddah-KSA

17 Februari 2016   21:01 Diperbarui: 18 Februari 2016   02:05 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Shah Rukh Khan ..Eh..Ali Khan driver taxi from-Pakistan in Jeddah-ksa/pic-sayeed kalba kaif"]

[/caption]

Begitupun untuk sopir taxi di Jeddah 80% dikuasai oleh orang Pakistan (sisanya dari berbagai bangsa), mengapa para boss Arab lebih memilih sopir taxi dari Pakistan, ini karena fisik mereka yang kuat, sehari bisa kerja 12-14 jam keliling kota mencari penumpang tidak masalah, tak heran target setoran sehari 140-170 sr (tergantung taxi baru atau lama, jika taxi baru setoran mahal 160-170 sr/hari), mampu mereka raih.

Tapi untuk hari Kamis dan Jumat biasanya boss taxi membebaskan para sopir taxi untuk tidak menyetor uang setoran, jadi semacam bonus bagi para sopir taxi dan untuk menutup setoran harian, dan hari Kamis/jumat kesempatan bagi para sopir taxi meraih uang sebanyak mungkin, tak heran terkadang mereka bekerja hingga 14-15 jam/hari, jadi dalam hal ini boss Arab hanya mengambil uang setoran selama 5 hari dalam seminggu, 2 hari free untuk sopir taxi, hasil kerja keras mereka sebulan bisa mendapatkan uang 3000-5000 Sr/bulan/1sr=3600 rupiah-an.

Kemarin aku sempat ngobrol-ngobrol dengan sopir taxi dari Pakistan, namanya Mr. Ali Khan dari province Swatt-dekat Peshawar-Pakistan, sudah beberapa tahun menjadi sopir di Jeddah, istrinya dua  di Pakistan, enam bulan sekali selalu mudik ke Pakistan dengan ongkos sendiri tentunya, dari istri pertama punya dua anak, sementara dari istri ke dua punya satu anak.

Yang unik kedua istrinya tinggal dalam satu rumah besar bersama orang tua Mr. Ali ini, hanya saja beda kamar,uniknya istri mereka rukun semua... Luar biasa... Ha..ha...

Ketika saya tanya, apa tidak ribut istrinya? Beliau menjawab untuk apa ribut, sudah biasa.. Yang penting adil dalam segala hal termasuk nafkah duniawi dan nafkah batin, begitu penjelasan Mr. Ali.

Poligami memang sudah biasa sepertinya di Pakistan... Demikian sekelumit cerita tentang dunia per-tki-an atau migrants workers di negara Arab GCC, khususnya Jeddah.

Wassallamah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun