Mohon tunggu...
Sayeed Kalba Kaif
Sayeed Kalba Kaif Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan” (QS. Adz-Dzariyat:7)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Suka Duka Menjadi Askari Arab

15 Februari 2016   21:23 Diperbarui: 15 Februari 2016   23:58 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Saudi and Omani soldier in Jebel-13 joint exercises"][/caption]Hari ini aku sempat ngobrol dengan mantan orang kepercayaan boss lamaku yang dulu kerjanya mengurus administrasi perpindahan karyawan/tanajul.

Dan saat ini beliau memilih bekerja sebagai Askari/Tentara, sebutlah namanya Mr. Abu Reyan usia 30 thn, dengan tinggi badan sekitar 180 cm/110 kg. 

Dulu orangnya seperti drum berjalan tampangnya seperti usia 38 tahunan, padahal masih muda... tapi anaknya sudah tiga.

Sewaktu masih kerja mengurus berbagai administration iqamah/KTP Arab dan membantu teman bisnisnya, beliau gaji kecil sekali sebulan cuma 2000 sr/bulan, entah bagaimana bisa kerja begitu mungkin jika bisnis berkibar gaji ikut naik, memang saat itu beliau enak bisa kumpul dengan anak-istri bersama ortunya mengontrak rumah di distrik Ajawi-Jeddah.

[caption caption="mosque Qishas ( potong)Ballad- Corniche Jeddah-ksa/pic-sayeed kalba kaif"]

[/caption]

Walau tidak punya uang banyak tapi mereka bisa kumpul begitu fikirnya,tapi setelah tidak ada prospek kerja bisnis begituan,beliau memutuskan menjadi Askari/tentara sejak dua tahun lalu.

Kerja menjadi Askari gaji beliau sekarang 6000 sr/bulan/1sr=3600 rupiah-an, dari segi gaji lumayan ada peningkatan, sayangnya kerja beliau harus siap ditugaskan dimanapun, saat ini ditugaskan diwilayah dekat Dammam-Jubail tepatnya,daerah industrial, tapi banyak pengikut Shi'a.

Istri dan anak beliau malah tinggal bersama abang kandung istrinya di Jizan dekat Yemen, karena rumah kontrakan di Jeddah sudah tidak ada yang menempati.

Bapak beliau sudah pensiun dari Askari dan memilih tinggal dikota kelahirannya di kota Tabuk, sekaligus bisnis membuka supermarket.

Beliau sendiri kelahiran di kota Khamis Mussahyt-Abha,tapi beliau lebih mencintai kota Jeddah karena dianggap bagus prospeknya untuk bisnis.

[caption caption="Jeddah-Saudi Arabia/PIC-sayeed kalba kaif"]

[/caption]

Resiko menjadi Askari adalah kesedihan setiap saat harus berpisah dengan orang yang dicintainya, pernah dulu sewaktu mengurus iqamah,aku ke rumah beliau di district Ajawi-Jeddah memang dulu ramai sekali dan tampak happy, karena kakak beradik, ada 3 keluarga kumpul menjadi satu termasuk Ayahnya,beserta anak-cucunya.

Kini rumah itu sepi dan kontrakan sebulan lagi akan berakhir dan sudah tidak ada penghuninya,ada kegalauan di wajahnya antara ingin berhenti menjadi askari atau hendak bisnis.

Saya hanya menasehatkan jika ingin bisnis harus punya modal, bertahanlah kerja sebagai Askari, istri dan anaknya sebaiknya tinggal di Tabuk di Rumah Ayahnya, jadi tidak ngontrak rumah, kasih setiap bulan uang belanja 1500 Sr, sisanya dibelikan emas batangan nanti jika sudah punya modal hendak re-sign dari Askari tidak masalah.

Tadinya beliau hendak mengontrakan rumah untuk istrinya di Jeddah yang dekat sekolahan, agar anaknya saat sekolah bisa mandiri pergi-pulang tanpa diantar sopir,tapi itu tidak efektif karena harus bayar kontrakan rumah per bulan minimal 1500-2000sr untuk rumah yang jelek dan harus berpisah pula karena beliau saat ini kerja di kota Jubail,belum lagi untuk biaya hidup jadi gaji 6000sr bisa amblas begitu saja dalam sebulan jika ambil alternative ini,jadi yang terbaik istri dan anaknya tinggal bersama bapak beliau di Tabuk.

[caption caption="city maps in ksa"]

[/caption]

Tapi untuk saat ini, istri dan anak beliau tinggal di Jizan bersama Abang kandung Istrinya, sesuatu yang berat bagi beliau, apalagi jarak Jubail-Dammam-Jizan cukup jauh naik pesawat PP bisa 1000 Sr.

Jika hendak mengontrak rumah di Jubail, karena tugasnya setiap saat bisa berubah-ubah belum ditempatkan secara permanent, jadi alternatif ini belum terfikirkan,selain itu Kota Jubail mungkin dianggap kurang kondusif bagi anak-istrinya,itulah dilema menjadi Askari, untungnya keluarga mereka saling membantu jadi sedikit terbantukan.

Begitulah hidup, gaji cukup tapi harus berpisah dengan orang yang dicintainya dan malam ini jam 8 PM,menurut  beliau, akan terbang balik lagi ke Jubail untuk bertugas.

Wassallamah..!

illustrations,

*)http://defenceforumindia.com

*)http://www.emapsworld.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun