[caption caption="banana made in Philippines"][/caption]
Negara gurun macam Saudi Arabia sudah pasti tidak mampu memproduksi buah-buahan tropical karena struktur tanah dan iklimnya tidak memungkinkan,untuk memenuhi kebutuhan warganya tak ada cara lain selain import dari negara tropis.
Salah satunya buah-buahan, sebetulnya sangat banyak buah import yang didatangkan ke Saudi Arabia, tapi aku mau sedikit fokus ke produk bananas atau pisang.
Beberapa hari ini aku sering mengamati produk buah pisang ini, karena memang mudah dijumpai dimana-mana dan juga digemari.
Tak lupa di supermarket modern macam supermarket Othaim di dekat tempat kerja saya-Jeddah, kebetulan Supermarket ini tutupnya sampai jam 1 atau jam 2 dinihari, jadi sehabis pulang kerja jam 12 malam, saya sering sempatkan belanja kebutuhan pokok sehari-hari macam beli Indomie, Ayam frozen dan buah-buahan jika lagi berminat.
Saat ngubek-ngubek di counter buah-buahan ini suka penasaran lihat product made in mana, salah satunya buah pisang yang dulu kalau dikampung sangat familiar,tapi sekarang di Arab-pun teronggok disupermarket mewah.
Cuma suka heran saja, kok bukan made in Indonesia, tapi dari negara jiran kita Philippines atau malah terkadang dari negara yang amat jauh macam Ecuador, tidak tahu bagaimana mengirimnya dan harus berkejaran dengan waktu serta takut buahnya busuk.
Kalau banana product Philippines, terkadang masih hijau sudah dipajang di counter fruits,tapi herannya laku, makhlum agak murah harganya sekitar 4,5 sr/kg, sementara banana product Ecuador harganya lebih mahal sekitar 5-6 sr/kg, 1sr=3700 rupiah-an.
Banana Ecuador memang tekstur nya lebih halus dan mulus serta terkesan lembut, sementara banana dari Philippines terkesan kokoh dan mengkal,pilihan lainnya banana dari Yemen, tapi berhubung negara ini sedang bermasalah jadi kiriman terhenti.
[caption caption="banana Ecuador"]
Mengapa Philippines dan Ecuador product pisangnya bisa merajai pangsa pasar di luar negri? Semua itu karena dikelola secara modern dan skala besar-besaran.
Saya tidak tahu dimana di Indonesia ada kebun pisang yang berorientasi eksport, padahal jika bicara masalah kesuburan tanah, dikita tidak kalah suburnya, tapi kita kalah dalam hal SDM serta kemauan dan juga lemah dijaringan bisnis antar bangsa.
Jadi tidak mampu menembus pasar eksport di negara maju/makmur non tropics,macam negara Arab GCC dan Europa.
Ya itulah tantangan di era global macam sekarang ini,yang cerdik dan pandai melobby, maka product-nya bisa tembus di supermarket modern dinegara kaya raya, yang tidak cerdik cukup di nikmati dinegara masing-masing.
Sekedar information setahu saya perusahaan import buah-buahan di Saudi Arabia ditangani oleh company sharbatly fruit,gudangnya besar dan ada di Jeddah sini.
http://www.sharbatlyfruit.com/home.php
Silahkan bagi yang mau bisnis eksport-import product pangan googling nama tersebut..!
Wassallamah..!
Illustrations,
*http://notioro.blogspot.com/2014/07/y-comentarios-de-este-blog-y-mas_7.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI