Membaca pengalaman Kompasianers BMI Hongkong,yang menceritakan pengalaman pertama kerja menjadi prt di Singapore,beserta lika-likunya membuat saya bergidik,ternyata tidaklah sehebat apa,kerja menjadi prt di Singapore,malah kalau menurut saya bikin nelangsa, Beberapa waktu yang lalu pemerintah melalui Kemenaker dan bnp2tki menyatakan menghentikan pengiriman prt ke negara timur tengah dengan berbagai pertimbangan malah jika nekad mengirim bisa dipidana sebagai pelaku human trafficking.
Alasan pastinya kalau menurut saya cuma dicari-cari saja,karena pada kenyataannya kerja prt di negara arab dan negara Singapore/Malaysia tidak beda jauh,beberapa fakta yang saya ketahui(mohon koreksi jika salah).
1.-Kerja ke negara Singapore,harus melalui seleksi ketat,mulai dari seleksi Bhs Inggris dan juga seleksi kesehatan oleh negara tersebut,pendidikan juga minimal SMP #Sementara kerja kenagara Arab seleksi tidaklah setinggi dan seketat ke Singapore,bisa jadi tamatan SD/Tidak tamat sekolah asal bisa baca tulis pun boleh berangkat,sementara tes kesehatan umumnya negara arab mempercayakan pada pjtki di negara Indonesia.
2.Kerja ke Singapore/Malaysia/HK/Taiwan,para prt umumnya kena potong gaji sekitar 10 bulan,disini terkadang setelah 10bulan dan setelah selesai masa potong gaji,bulan berikutnya prt tinggal memetik hasilnya tanpa potong gaji lagi,dicari kesalahannya agar out dan tidak mendapatkan gaji secara full,kemudian cari prt baru lagi,jadi ada semacam modus permainan nakal antara agen dan majikan untuk dapat tenaga ekstra dengan gaji minimal,pendaftaran juga mahal. #Sementara kerja di negara Arab GCC,prt tidak terkena pemotongan gaji sepeserpu,sementara kenegara arab gratis-tis,malah terkadang dapat uang saku 2-3jt.
3.Masa kontrak kerja dinegara Aspac ini umumnya juga terbatas,hanya 2tahun plus 1tahun bisa nambah 1tahun jika betul-betul bagus,jadi para prt dituntut harus kerja banting tulang untuk membuktikan pada majikannya bahwa prt trsbt,layak diperpanjang kontraknya.jika sudah 3tahun prt harus daftar dari nol lagi dan kena potong gaji 10bulan lagi. #Sementara jika kerja Arab GCC,prt bebas mau kerja berapa tahunpun,kontrak memang 2tahun tapi umumnya jika cocok mau seumur hidupun boleh saja asal mau,jadi mirip PNS,ini bukan PRT saja tenaga formalpun sama,boleh memperpanjang setiap tahun jika cocok,sampai tki tersebut bosen sendiri.
4,Masalah gaji kenagara Spore dan Msia tidak beda jauh dengan kenagara Arab GCC,paling sekitar 600 ringgit atau 2,5jt-3,2jt rupiah-an,memang masih lebih tinggi dari UMR di kampung saya/Banyumas-Jateng yang besarnya cuma 1jt-1,2jt rupiah. #Bahkan dinegara Arab Saudi saat ini dengan perundingan yang tidak kenal lelah,prt dari philipine bisa menggoalkan gaji mereka sebesar 1500sr/1sr=3700 rupiah-an.ini hasil kerja keras pemerintah Philipines yang cerdas,mereka tidak menghentikan secara total pengiriman prt kenegara arab, tapi dengan cara cerdik,yaitu tarif /gaji yang tinggi jika mau silahkan jika tidak ya wasalamah..!hasilnya visa formal lainnyapun mengalir deras ke negara Philiphines,bukan hanya visa prt dan sopir saja,jadi orang Philipines saat ini,jika strees cari kerjaan di negrinya sendiri,mereka asal mau tinggal daftar menjadi prt/sopir ke negara arab maka terbuka lebar pelaungnya,sementara dikita malah dipersulit sendiri oleh pemerintah kita.
5.Masalah libur sampai saat ini Spore dan msia tetap tidak mengizinkan prt-nya libur,hanya taiwan dan hk yang mengijinkan prt-nya libur setiap minggunya. #Sebetulnya hasil diskusi saya dengan orang arab ,mereka tidak keberatan jika prt kita bisa libur asal ada yang bertanggung jawab kemana mereka hendak libur,mungkin jika ada agen,,prt bisa libur ke agen misal 2minggu sekali its oklah..!
6.Masalah tugas kerja,sama saja dinegara asia pacifik para prt mengerjakan semua jenis pekerjaan mulai dari ngepel,masak,momong anak dan ngosrek wc,jadi omong kosong jika prt kita hanya mengerjakan specialis saja misal menjaga para manula saja atau memasak doang seperti harapan ketua bnp2tki dan mentri tenaga kerja RI.
Masalah Budaya dan agama (maaf bukan bermaksud sara tapi mengungkap fakta dan ini penting sekali). Sebagian besar prt kita berasal dari Jabar,Banten,Jateng,Jatim,Madura,Kalteng/Banjar,Kalbar keturunan Madura,NTB,Lampung/etnis Jawa,umumnya mereka ini beragama islam,jadi jika bekerja dinegara asia pacifik yang umumnya majikan non islam,mereka dengan terpaksa sekali atau mau tidak mau mengerjakan seperti memasak makanan non halal untuk majikannya yang non islam,dari sini saja sebetulnya aqidah mereka sudah rusak jika menganut agama yang mereka anut yakni islam.Mungkin bagi prt dari NTT atau Sulut tidak masalah karena mereka umumnya non Islam.
Tak heran untuk saat ini setelah penutupan prt ke negara Arab GCC,beberapa daerah lumbung prt yang umumnya islamnya cukup fanatik seperti Banten,Jabar,Kalbar,Kalsel,Madura dan NTB mereka tidak mau bekerja ke negara Asia Pacifik,setelah ditutupnya prt kenagara arab. Pangsa pasar prt kenegara asia pacifik umumnya diisi oleh prt dari jateng,jatim dan ntt serta sebagian kecil sulut. Untuk hal tersebut diatas,saya tak habis pikir mengapa pemerintahan Jkw beserta para pembantunya/mentri-mentri terkesan menggiring agar para prt muslim harus mengalir kenegara asia pacific yang umumnya bukan negara islam.
Mengapa masalah aqidah penting?ya penting karena mereka para prt kerja dirumah/prt,bukan kerja kantoran/pabrik,kerja rumah ibarat kata apa kata majikan ya harus nurut,disuruh masak daging non halal ya harus nurut,kalau tidak bisa-bisa dipecat. Perlu diingat sebagai pemimpin,pembuat kebijaksanaan/aturan yang berlaku pada akhirnya suatu saat akan dimintai pertanggung jawaban diakherat kelak,terutama bagi yang beragama islam,apakah mereka tidak berfikir sejauh ini?dan tidak mencari solusinya? Jika memang mau fair mestinya negara hadir cukup dengan membuat UU atau rambu-rambu tertentu bukan seperti sengaja melarang prt bekerja dinegara arab/islam,tapi menggiring prt bekera ke negara asia pacfic yang umumnya non islam,seperti yang berlaku diera pemerintahan jkw ini.
Jika mau fair..bebaskan para prt menentukan masa depannya sendiri,mau kerja ke negara Arab ataupun asia pacifik,mereka tidak dipaksa,setidaknya dengan cara ini pemerintahan jkw jikapun berdosa tidak besar-besar amat,karena itu kemauan mereka sendiri/prt. Negara cukup hadir dengan segala UU dan perangkatnya,jangan terkesan pilih sana-sini dan menggiring kenegara tertentu sehingga berakibat aqidah yang beragama islam rusak,mereka kesana saat ini karena tidak ada pilihan lain,so mau apa lagi..!itulah yang tertangkap sejak dihentikannya pengiriman prt ke negara arab beberapa bulan yang lalu.
Dan satu lagi apa salah para tki/sopir Indonesia,mengapa mereka ikut-ikutan kena moratorium,padahal selama ini untuk sopir ke arab saudi,tidak masalah gaji juga ok,minimal 1500sr/bulan,sementara kerja formal kenegara asia pacifik,terkadang biayanya sangat mahal untuk tki laki-laski bisa sampai 30-35jt,hanya untuk bekerja selama 2tahun plus 1thn jika bagus,itu saja kena potong gaji 10bulan..apa gak modar..?
Semoga pemerintahan JKW kedepan dapat berbuat adil terhadap semua warganya,alias mampu mengakomodasi kemauan para warganya/calon tki. Belum lagi iklan dari negara asia-pacifik yang terkesan racis misal java maid-lah,Indonesia maid-lah dalam berbagai version,mungkin ada juga yang dalam versi bahasa sang majikan asia pacific hanya saja kita tidak tahu..! Wasallamah..!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H