Hampanya Partai Politik, Hancurnya Republik, sungguh tidak ada satupun dalam ketatanegaraan di Negara kita, dan seluruh Lembaga Tinggi Negara yang tidak terkait dengan yang namanya Partai Politik , bagaikan hulu yang mengalir dan angin yang merebak kemana-mana tanpa batas
pertanyaanya ? seperti apakah wajah Indonesia jika tiap-tiap Partai Politik gagal membumikan Ideologinya, jika Partai Politik gagal memerankan peran dan fungsinya untuk apa Partai politik tercipta ?
Salahkan konstitusi Negara Kita ? salahkan Sistem Ketatanegaraan Indeonesia ? jawabanya TIDAK….karena kita punya Pancasila, kita ada UUD’1945, kita punya Bhenika Tunggal Ika, karena kita adalah Negara yang tidak tercipta Instan dan mencecerkan darah untuk berdiri, untuk menjadi satu Negara yang amat luas yaitu NKRI
Dan kita pun banyak Anak Bangsa pintar di tiap ujung Negeri
Karena sesungguhnya, masalah pertama yang sangat mendasar adalah Penyakit Hati, dimana Egoisme telah mengalahkan ketulusan Hati Nurani para pelaku Organisasi Partai Politik, sebagai penyebab Utama ” Kehampaan Partai Politik”
Dalam proses meraih cita-cita Partai untuk mendapatkan kekuasaan, jauh dari sifat Kenegarawanan dan nyaris tidak terlihat dari tiap-tiap elit Partai Politik, sebagai penunjang jalanya Organisasi Partai, struktural partai yang tersebar pada tiap tingkatanya pun lebih mengerikan,
sebuah pemandangan yang memilukan, teriak lantang kaum Grassroad dengan mengibarkan bendera seolah membenarkan polah tingkah elit partainya, sebuah ketidaktahuan yang dipaksakan, mereka hanya berlandaskan selembar kertas ” SK Kepengurusan” yang mampu dalam sekejap merubah siapapun menjadi “Politisi” (pada akar rumput tiap partai terkadang SK dianggap sebagai alat Penghalal atas nama Partai)
Banyaknya Kader-kaderan yang kurang memahami dan tidak mau memahami fungsi dan peran partai pada tingkatnya, serta gagal memaknai perintah AD-ART Partainya, mengakibatkan ” lost Control ” kerja yang tidak terprogram dengan baik, cenderung sepotong-sepotong dan tidak pernah tuntas, musyawarahpun selalu mentah, karena selalu melihat dari sudut pandang yang berbeda
Yang ironis lagi menjelang Pemilu 2014, proses pencalegkan yang seharusnya mengajak dan melibatkan masyarakat, dalam proses rekruetment untuk membumikan cira-cita partai , malah dianggap sebagai Bursa Lapangan Kerja, agar dapat bersama-sama menikmati uang negara
Kehampaan ( kosong didalam) Partai Politik inilah yang akan membahayakan Indonesia, sebab apapun itu sebuah partai politik ada keterkaitan pada tiap tingkatanya, yang sangat menentukan jayanya sebuah partai politik dalam meraih kekuasaan
jika partai politik gagal mengembalikan fungsi dan peran pada rel yang benar, dengan tetap menjunjung tinggi kebersamaan dan gotong royong, sampai kapanpun kita tidak akan pernah melihat Ibu Pertiwi tersenyum, bahkan menangis, melihat Indonesia dikelola dan dijalankan oleh orang-orang yang salah, yang dimenangkan oleh berkibarnya Bendera Partai, dan tumpulnya jarum
Partai Politik pada hakekat sederhanya adalah diciptakan bersama-sama, untuk kebersamaaan demi kepentigan orang banyak dan mensejahterakanya….bukan untuk saling menyerang demi kepentingan kelompok dan golongan
oleh : t.towel’s
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H