Mohon tunggu...
DAENG IBO
DAENG IBO Mohon Tunggu... -

saya dibesarkan di gorontalo dari keluarga pejuang yang juga mewarisi silsila keturunan sultan hasanudin dari sulawesi meski saya saat ini tidak menjabat di pemerintahan namun kepedulian serta semangat perjuangan masih melekat dalam jiwa.demi bangsa ini kembali pada tujuan para pendahulu. sehingga dengan beberapa kawan yang sependapat kami dirikanlah yayasan yang bernama Gentari (generasi cinta negeri )yang telah mengukir beberapa peristiwa di NKRI. sampai kapanpun saya akan selalu kobarkan api semangat perjuangan untuk menghancurkan kemungkaran yang selalu mengkebiri ideologi bangsa ini maka untuk sesaat kami menjadi oposisi bisu tetapi saya yakin bahwa demokrasi neolip yang spectakuler ini yang menghancurkan moralitas bangsa.sudah saatnya untuk siap diruntuhkan walapun hanya dengan seorang Daeng Ibo Majulah terus Indonesiaku bersihlah semua hati besih dan tekad adalah milikmu Indonesiaku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi yang Memabukkan NKRI (1)

5 Juni 2011   20:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:50 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DEMOKRASI TELAH MEMABUKAN  NKRI


  • Saat ini para reformis dan tokoh politik, parlemen anggota dewan yang piawai kita lagi mabuk.mabukan Akan Demokrasi spectakuler yang mengusung komoditi keboborokan moralitas serta ideologi bangsa.hingga menghasilkan Demokrasi korup.artinya korupsi adalah suatu pekerjaan yang layak.untuk mencapai ,Demokrasi Penderitaan bagi rakyat..wahai kaum.reformis dan premanisme kalian tak dapat dibedakan dalam kondisi mabuk seperti ini.yang kalian banggakan hanyalah kebanggaan dalam mencoreng rasa tabu pada wajah BANGSA ini  ketika ke tidak mampuan dalam menjalankan roda pemerintahan yang mengakibatkan runtuhnya stabilitas.keagungan BANGSA dimata negara tetangga ataupun dunia. kini rakyat telah melihat serta merasakan tatanan kondisi saat ini jauh lebih menyedihkan dibanding era Rezim SOEHARTO.marilah kembali pada demokrasi yang terpimpin bukan demokrasi liberalism yang memimpin hanya demi keuntungangan jabatan pribadi /kepentingan golongan.seperti yang terjadi saat ini. yang tega membuang norma - norma sesungguhnya ,adat budaya timur yang agung berubah menjadi budaya barat yang nista. marilah luruskan kembali tujuan perjuangan dalam arti mengisi kemerdekaan yang sesungguhnya. ingat bangsa ini merdeka bukan dari seperti kalian keroco,ataupun kurcaci yang menjabat lalu bisa membeli safari/berdasi. juga bukan dari aktivis yang sok reformis / demokrasi premanisme ,liberalisme yang  kini dapat kita jumpai hampir di semua lini di pemerintahan. INGAT negeri ini merdeka dengan tetesan darah dan keihlasan atas kebersamaan dengan pekikan takbir perjuangan yang berkumandang di seluruh penjuru bumi pertiwi untuk kobarkan api semangat perjuangan hingga penghianat dan kapir-kapirpun gemetaran berlari tunggang - langgang  lihat siapa itu PANGERAN DIPONEGORO, TUANKU IMAM BONJOL ,PATTIMURA PANGERAN JAYAKARTA , SI PITUNG sampai JENDRAL DIRMAN, seterusnya dan seterusnya mereka tidak terlena oleh bujuk rayu pantang menjual bangsanya  hanya  bermodalkan senjata IMAN yang kuat bukan Demokrasi iman milik (atheis/sekuler) yang SARAT AKAN PENGHIANATAN.Marilah bersihkan hati kalian yang kotor lihatlah alam sudah tidak lagi bersahabat. ini adalah suatu tanda,peringatan buat bangsa ini tengoklah sejarah mengacalah pada diri dan ingatlah pada jasa - jasa pendahulu kita. tanamkan jiwa semangat juang satria demi persatuan & kebersamaan kita. Agar menjadi bangsa yang besar bermoralitas tinggi. buanglah semua komoditi demokrasi kebohongan & kepalsuan untuk rakyat !!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun