Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jalan Dingin Menuju Neraka

3 Juni 2014   00:52 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:47 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

apakah kalian merasa sudah nyaman..?
apakah kalian ingin pergi ketempat dimana iblis membuat senjata pengehancuran?
senjata yang di buat secanggih nuklir untuk membunuh para pemikir
cukup wajah dan jiwa yang rusak tidak ada yang tersisa dalam diri mereka

di tanah ini mereka memberi kedamaian agar diam dan patuh
di tanah ini mereka mengajarkan kemunafikan penuh paksaan agar menuruti peraturan
mereka membius stiap jiwa pemberontak,
mereka adalah pemonopoli kebenaran.

ini jalan raya dingin menuju neraka
jalan peperangan pemikiran
jalan mati penuh ilusi

apakah kalian tidak merasa diketahui?
apakah kalian mencoba hidup diam sebagai korban penggilan dunia gila kebodohan?
Apa yg kalian pikir sekarang? dunia lebih busuk dari yang kalian bayangkan

Pikirrr..

intlektualitas diri semakin terabisi
kehormatan dan harga diri kini sudah tak lagi menjadi harga mati
nasib bangsa semakin merana
nasib rakyat jadi sekarat

Terlalu banyak kemunafikan di negara ini
mendewakan surga, padahal kelakuannya kayak setan
dmana ada kekuasaan disitulah ada kebusukan

semakin kalian mengerti dunia makin kalian ingin membakarnya
Kebencian yang dilapisi gula tetaplah kebencian
berontaklah dengan otak
api ini harus tetap nyala sbagai pendobrak penguasa
Semoga revolusi besar benar terjadi dan kematian perlahan ada di pihak penguasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun