Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Cinta Tidak Butuh Tali

10 September 2014   04:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:09 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14102727341117570439

[caption id="attachment_341863" align="aligncenter" width="544" caption="word.com"][/caption]

Aku mencintaimu......
tidak juga pernah berubah sejak dulu...
dan apapun itu harapan kamu...

Aku tidak berharap apa-apa...
Detik ini karena ia detik ini...
kita tidak bisa menyeretnya hanya karena kita begitu terikat dengan keindahan...
ia akan tetap berarti kalau kita membiarkanya lewat apa adanya..

Cinta itu tidak butuh tali...
yang akan memenjarai kita dalam kegelapan...
tapi cinta adalah kebebasan..
tidak mengikat tidak juga terikat...

Aku masih mencintaimu..
tanpa harus mengikat ruang gerakmu..
tanpa harus merenggut kebebasanmu..
dan tidak akan ada yang berubah...
karena Manusia itu tidak diciptakan untuk terikat pada apapun..
janga pernah takut dengan kebebasan...
jangan pernah juga memanipulasi kebebasan..
karena masih ada kesempatan kau untuk bermain hidup..

Aku yakin kau masih punya hidup..
manusia yang hidup tahu bahwa ketidaksabaran hanya akan merencanakan masa depan secara tidak alami...
menjadikan detik-detik berharga tadi usang..
memaksakan hidup di tengah gersang..
menjadikanya seperti kain perca..
buruk tak berguna, sekaligus terlalu berat untuk di tanggalkan....
masa depan dan masa lalu hanyalah distraksi..
tidak ada yang lebih penting dari pada saat ini....

percayalah kamu tak akan mau hidup dalam belenggu...
buat detik baru, dan berarti untuk hidupmu yang lebih hidup....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun