terkapar aku dalam lelah
terjerembab aku dalam derita
mencoba beranjak mencari keindahan dunia
tetapi nista yang ku dapati
bukan ku tak mau aheratmu tapi aku sekarang ada di duniamu
bagaimana aku bisa bahagia di aherat jika di duniamu aku nestapa
ku sayangi segala ciptaanmu termasuk se spesiesku
tapi mereka seakan tak pedulikan keberadaanku
aku seperti sendiri,aku terbunuh sepi
teman tertawa saat ku tiada
saudara terbahak melihatku nista
anjing berdansa dan meneteskan liur menunggu bangkaiku
sambil mereka berdansa menunggu ajalku..
aaah mungkin ku harus berdiri lagi untuk menyambut mentari pagi
aku harus berlari lagi untuk mengejar bahagiaku
akan ku gali tanah untuk kubur nista dan nestapa
dan akan ku tunjukan pada dunia kalau aku bisa bahagia
hingga anjing pun akan membisu dan pergi dengan kecewa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H