Untuk itulah Pemda Pessel dibawah kepemimpinan Hendrajoni giat melakukan promosi di berbagai media. Baik media cetak, elektronik maupun media social bahkan di Pessel satu tahun belakangan ini sering diadakan berbagai festival agar wisatawan melirik Pessel untuk dijadikan sebagai daerah untuk menghabiskan waktu liburan.
Pesisir Selatan punya segala potensi untuk menjadi pemain utama dalam dunia kepariwisataan di Sumatera Barat. Daerah tersebut memilik pantai yang membujur ratusan kilometer dengan pasir putih dan panorama yang indah termasuk Kawsan Wisata Terpadu (Mandeh) yang dijuluki sebagai Raja Ampatnya pulau Sumatera.
Keindahan itu mampu memikat para pelancong sampai daerah tersebut tidak mampu menampung ratusan ribu wisatawan yang emnghabiskan musim lebaran tahun ini.
Meningkatnya kunjungan wisatawan ke daerah tersebut otomatis membuat ekonomi masyaraakt setempat mengalami pengingkatan. Hotel dan penginapan mulai menjamur di daerah tersebut. Warung-warung bermunculan dan siap menyambut kedatangan para pelancong.
Di bidang lain, sang Istri, Lisda Rawdha ikut membantu pekerjaan suami guna menekan angka kemiskinan yang masih terbilang tinggi itu. Mantan pramugari Garuda itu aktif di bidang social dan pemberdayaan masyarakat termasuk pendidikan dan kesehatan.
Berbagai program dia dia lahirkan mulai dari operasi bibir sumbing, santunan kepada anak yatim, memberikan kaki dan tangan palsu kepada penyandang disabilitas hingga melakukan rehablitasi rumah-rumah penduduk yang tidak layak huni.
Untuk mensukseskan program tersebut, Lisda pun menggandeng pihak ketiga dengan mencari donatur, lembaga swadaya baik dalam dan luar negeri. Berkat kegigihan Lisda, Saleema Foundation, LSM yang bermukim di Texas bersedia membantu Pessel untuk merehab ratusan rumah penduduk miskin. Rencananya bulan September ini program tersebut akan dimulai.
Kebijakan Hendrajoni dan upaya sang ketua PKK itulah yang membuat angka kemiskinan di Pessel turun hingga 2 ribuan jiwa. Angka tersebut termasuk tertinggi di Sumatera Barat yang rata-rata hanya mampu menekan kemiskinan dibawah 2 ribu jiwa kecuali kabupaten Solok.