Mohon tunggu...
Jefri Hidayat
Jefri Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bermukim di Padang, Sumbar. Hobi menulis.

domisili di Sumbar, lajang, 30 tahun. Twitter @jefrineger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sosok Pemimpin yang Sangat Merakyat. Jokowi Mah Lewat

23 Februari 2014   00:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_313411" align="alignnone" width="720" caption="duduk selonjoran diatas tanah (Facebook)"][/caption]

Bicara soal pemimpin yang merakyat jauh di ujung Sumatera Barat ada seorang pejabat yang egaliternya mengalahkan Joko Widodo. Jika Jokowi hanya nyemplung kedalam Got dan makan nasi uduk, yang satu ini lebih dahsyat lagi. Dia berbaur dengan masyarakat dengan penampilan yang sangat mirip dengan rakyat kecil kebanyakan.

[caption id="attachment_313413" align="alignnone" width="689" caption="turun langsung angkat pasir (facebook)"][/caption]

Jika orang luar melihat, pasti tidak akan tahu bahwa beliau adalah salah satu pejabat teras Kabupaten. Betapa tidak, beliau mau mendorong gerobak yang berisi pasir saat gotong royong. Pejabat ini juga tidak sungkan memasak dengan warga lainnya. Dan makan siang dengan sajian apa adanya. Apakah ada di daerah anda yang demikian?

[caption id="attachment_313415" align="alignnone" width="640" caption="potong rambut dipangkas, bukan disalon (facebook)"][/caption]

Beliau adalah Wakil Bupati Sijunjung, Muchlis Anwar. Caranya memimpin memang jauh dari pejabat kebanyakan. Jika kepala daerah yang lain wara-wiri dari satu hotel ke hotel yang lain, Muchlis lebih sering keluar masuk perkampungan. Tidak hanya melihat prilaku masyarakat, tapi beliau terlibat langsung dengan kegiatan yang sedang dilakukan.

[caption id="attachment_313416" align="alignnone" width="720" caption="mau berkubang lumpur (facebook)"][/caption]

Dia juga bukan tipe pejabat ketika setiap acara duduk di kursi empuk paling depan, lalu memberi petuah. Muchlis Anwar bukan tipe pemimpin yang demikian. Dia tidak malu berkubang lumpur. Dia juga tidak segan memakai bajunya yang lusuh.

[caption id="attachment_313417" align="alignnone" width="720" caption="minum hanya teh panis, bukan juzz atau starbuck (facebook)"][/caption]

Caranya itu sangat bertolak belakang dengan stelan pejabat yang bersafari dan sepatu mengkilat. Jika memegang yang kotor pake kaos tangan dulu. Namun Muchlis menepikan hal itu.

[caption id="attachment_313418" align="alignnone" width="720" caption="jika Jokowi naek motor sekali/setahun jadi berita berhari-hari ini malahan sering (facebook)"][/caption]

Pembaca juga akan terperanjat melihat caranya dalam mengayomi masyarakat. Dia tidak hanya sekedar mengajak, tapi memberikan ketauldanan langsung. Saya yakin Muchlis  tidak ada duanya di Republik ini dan saya berani bertaruh.

Jika publik Jakarta sedang menggaungkan Jokowi dan Risma ini mah belum apa-apanya. Tapi sayang jauh dari hiruk-pikuk dan kemegahan Kota Jakarta sosok Muchlis  tidak terpantau oleh kalangan media massa. Saatnya media berlaku adil untuk semua politisi atau pejabat yang tindakannya dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat Indonesia. Sayang memang jika Jokowi kemana-mana di ikuti wartawan, Muchlis tidak perlu melakukan demikian.

[caption id="attachment_313420" align="alignnone" width="640" caption="ikut memasak (facebook)"][/caption]

Publik wajib untuk tahu, ditengah prilaku elite yang pragmatis dan opurtunis kita masih ada harapan. Harapan untuk Indonesia yang lebih baik. Ditangan-tangan orang seperti Muchlis dan lain-lian inilah harapan itu sedang bergantung. Semoga tulisan ini menjadi ketauldanan bagi pembaca semuanya. Terus berbuat Pak..!!

[caption id="attachment_313421" align="alignnone" width="720" caption="naik motor mah udah biasa (facebook)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun