Mohon tunggu...
Jefri Hidayat
Jefri Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bermukim di Padang, Sumbar. Hobi menulis.

domisili di Sumbar, lajang, 30 tahun. Twitter @jefrineger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Gelora Bung Karno Jakarta, Hingga Sport Center Dharmasraya

21 Oktober 2014   15:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:17 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disaat Negara lagi baru seumur Jagung, disaat ekonomi belom stabil dan ketika Indonesia masih membutuhkan fulus untuk membangun sarana Infrastruktur, Presiden Soekarno mencentuskan ide untuk membangun sejumlah proyek prestisius seperti Stadion utama Senayan Jakarta atau Gelora Bung Karno, Istiqlal dan bangunan yang memakan anggaran dana yang tidak sedikit.

Andaikan situasi tersebut terjadi sekarang Presiden pertama RI itu pasti ramai dibully, dihujat dan dicaci-maki. seribu alasan akan keluar dari mulut pengamat politik yang akan menyebut proyek tersebut tidak tepat sama sekali.

Namun berkat gagasan Bung Karno itu Indonesia pertama kali menyelenggarakan pesta olah raga bertaraf internasional dan berlangsung sukses. Asian Game tahun 1962 dan Ganefo setahun sesudahnya. Usai era Bung Karno, Indonesia tak mampu lagi menyelenggarakan pesta olah raga serupa. Dan Insya Allah, tahun 2018, di zaman kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla, Indonesia kembali menjadi tuan rumah pesta olah raga antar negara Asia, Asian Games.

Entah suatu kebetulan, atau memang meniru gagasan besar Bung Karno, di Kabupaten Dharmasraya kejadian serupa tapi tak sama juga akan berlangsung. Di negeri yang baru mekar itu ditunjuk sebagai tuan rumah Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Sumatera Barat. Tentu bagi daerah setingkat Kabupaten merupakan suatu kebanggaan. Apalagi, baru 10 tahun memisahkan diri dari Kabupaten induk, Sijunjung.

Sebagai tuan rumah, Dharmasraya mempersiapkan diri tiga tahun sebelumnya. Hal yang pertama diperhatikan pastinya sarana dan prasana seperti Stadion utama dan sarana penunjang lainnya. Untuk itu, Pemerintah Daerah menganggarkan dana puluhan miliar guna membangun gelanggang olah raga tersebut atau yang akrab di kuping masyarakat Dharmasraya sport center.

Keputusan membangun sport center ini menimbulkan pro dan kontra, bahkan sampai sekarang. Yang Pro beralasan bahwa tentu saja Dharmasraya harus membangun Stadion karena telah ditunjuk resmi sebagai tuan rumah Porprov dan juga Stadion atau yang dikenal dengan Sprot center itu kelak akan menjadi land mark sebuah daerah.

Sedangkan yang kontra berdalih bahwa untuk saat ini pembangunan sport center itu kurang tepat karena Dharmasraya masih membutuhkan anggaran untuk membangun sarana perkantoran, jalan, jembatan dan fasilitas publik lainnya.

Namun jika merujuk pada sejarah Istora Senayan Jakarta maka berdirinya Stadion yang megah untuk daerah setingkat Kabupaten akan menjadi suatu kebanggan nantinya. Apalagi pada November nanti ribuan orang akan berdatangan ke daerah penghasil karet dan kelapa sawit ini. Tentu akan jadi promosi gratis, Dharmasraya akan dikenal dan investasi pun mengalir secara otomatis.

Menurut salah satu warga yang juga pecandu Sepak Bola sport center Dharmasraya ini akan jadi yang termegah di tingkat Sumatera Barat dan mungkin suatu saat nanti akan dijadikan Base bagi tim sepak bola yang berlaga di ISL, andaikan Stadion H. Agus Salim yang terletak di Kota Padang direnovasi. Dan masyarakat Dharmasraya akan melihat langsung dengan mata kepala sendiri bintang-bintang sepak bola akan berlaga di lapangan hijau, tidak seperti sekarang harus menempuh ratusan kilo meter ke Kota Padang hanya untuk melihat tim Semen Padang, team kebanggaan urang awak bertanding.

Selain itu Sport center ini akan banyak manfaatnya bagi masyarakat. Selain sebagai tempat olah raga, juga akan menjadi pusat rekreasi masyarakat, jalan-jalan pagi hari dan sorenya sebagai tempat tongkrongan. Apalagi nanti pemda mau menyediakan fasilitas internet tentunya semakin menarik minat warga untuk mendatangi sport center tersebut.

Selain itu ekonomi masyarakat pun terbantu karena akan muncul warung-warung makanan dan minuman yang siap menyambut pembeli sehabis olah raga atau hanya sekedar cuci mata. Itulah efect domino dari bangunan bernama Sport center.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun