dia yang serupa musim yang tak pernah bosan
merawat benih kehidupan
benih yang tak henti disemaikan
dan selalu berganti di bentang zaman
sepenuh sungguh dalam kesadaran
jalankan amanat dari Tuhan
pun beragam beban pula gurauan hari
tiada luput menerpa hati juga badan
dia yang umpama gerbang terbuka lapang
menyambut wajah-wajah polos
penuh harapan dan keceriaan
menuju masa depan yang belum tampakkan kepastian
tiada pandang pilih
pada warna pula pada strata yang ada
sambut hangat dan sapa pada semua
pun mungkin akhirnya diri terluput dari ingatan
dia yang menjelma pula bagai suluh penerang
di tengah kegelapan jalan
agar tak tersasar tujuan
walau mungkin melangkah perlahan hanya
tak ambil peduli apa menerpa
niat di dalam hati kan tetap sama
selalu dijaga
hingga bertemu akhir wujudkan cita
Bengkulu, 27 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H