Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ingin Jadi Penyair

19 Oktober 2017   09:23 Diperbarui: 19 Oktober 2017   09:32 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingin Jadi Penyair

selayak seorang mahir
aku tulis kata-kata nyinyir
berbau anyir
serupa limbah deras mengalir

ya, aku ingin jadi penyair

Sekeping Hati

sekeping hati
menunggu
tak hirau mendung
masih

di tepian sungai
membayang hanya
ayu wajah kekasih

Lupa Diri

kita, yang seringkali lupa
pada kealpaan sendiri
berteriak lantang
dengan segala mencaci-maki
tanpa koreksi

berbisik bangga dalam hati
"kebenaran hanya ada pada kami"

Berdiri di Tengah-tengah

berdiri di tengah-tengah
aku
mendapati ragam gejala
terjadi
berganti dan tak sudah-sudah

jadi,
ya sudahlah
nikmati saja
sambil sesekali gelengkan kepala

Kutemui Wajahmu

dan kutemui wajahmu
penuh luka dan basah peluh
Indonesia

Bengkulu, Oktober 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun