Ingin Jadi Penyair
selayak seorang mahir
aku tulis kata-kata nyinyir
berbau anyir
serupa limbah deras mengalir
ya, aku ingin jadi penyair
Sekeping Hati
sekeping hati
menunggu
tak hirau mendung
masih
di tepian sungai
membayang hanya
ayu wajah kekasih
Lupa Diri
kita, yang seringkali lupa
pada kealpaan sendiri
berteriak lantang
dengan segala mencaci-maki
tanpa koreksi
berbisik bangga dalam hati
"kebenaran hanya ada pada kami"
Berdiri di Tengah-tengah
berdiri di tengah-tengah
aku
mendapati ragam gejala
terjadi
berganti dan tak sudah-sudah
jadi,
ya sudahlah
nikmati saja
sambil sesekali gelengkan kepala
Kutemui Wajahmu
dan kutemui wajahmu
penuh luka dan basah peluh
Indonesia
Bengkulu, Oktober 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H